Kamis, 08 April 2021

Yang Pertama, Dakwahkan Tauhid!

Suatu ketika, Rasulullah SAW berkata kepada Mu'az bin Jabal. "Sesungguhnya engkau akan mendatangi suatu kaum dari ahli Kitab. Maka, hal pertama yang harus engkau dakwahkan pada mereka adalah agar bersyahadat (bersaksi) bahwa tiada ilah yang berhak diibadahi selain Allah."


Inilah nasehat pertama Rasulullah SAW saat akan mengutus Mu'az ke Yaman, sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Ibnu 'Abbas. Mu'az diutus ke Yaman untuk berdakwah sekaligus menjadi guru di sana. 

Kemudian, Rasulullah SAW melanjutkan nasehatnya, "Jika mereka menaatimu untuk menauhidkan Allah, maka beritahukan kepada mereka bahwa Allah mewajibkan pada mereka untuk melakukan shalat lima waktu sehari semalam."

Setelah itu, pesan Rasulullah SAW, jika mereka menaati maka beritahukan kepada mereka bahwa Allah mewajibkan zakat kepada mereka, yang diambil dari orang-orang kaya di antara mereka, lalu dibagikan kepada orang-orang fakir.

Jika mereka juga taat, kata Rasulullah SAW lagi, maka hindarilah harta-harta berharga mereka saat kalian hendak menarik zakat! 

Rasulullah SAW menutup nasehatnya dengan mengatakan, "Dan takutlah kepada doa buruk (kutukan) orang-orang yang terzalimi, karena sesungguhnya tiada penghalang antara doa tersebut dengan Allah."  

Dari nasehat ini mengertilah kita bagaimana sistematika ketika memulai dakwah. Hal pertama yang harus dipahamkan kepada objek dakwah adalah tauhid. Artinya, akidah mereka harus diluruskan terlebih dahulu. 

Secara istilah, makna tauhid adalah menjadikan Allah Ta'ala sebagai satu-satunya sesembahan yang benar. Otomatis, yang lain pasti keliru.  Hal ini pula yang dilakukan oleh Rasulullah SAW saat berdakwah melalui surat kepada para penguasa di sekitar Madinah. Kepada Raja Romawi, Heraklius, misalnya, Rasulullah SAW menulis surat seperti ini:

"Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang sama di antara kita, bahwa kita tidak menyembah kecuali hanya kepada Allah, dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun; dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai sembahan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka. "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)." (dikutip dari buku berjudul Perjalanan Hidup Rasul Yang Agung Muhammad SAW yang ditulis oleh Syekh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri)

Surat bernada sama juga dikirimkan Rasulullah SAW kepada Raja Persia, penguasa Mesir, Bahrein, Yaman, Syam, dan Ethiophia. Inilah pesan tauhid yang harus mendapat prioritas pertama dalam dakwah.

Wallahu a'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar yang bermanfaat