Ketika azan subuh belum berkumandang pada Jumat (19/8) dini hari di
Pondok Pesantren Hidayatullah Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), sebuah
mobil sedan tiba-tiba masuk ke dalam pesantren dan berhenti persis di
depan masjid.
"Assalamualaikum," kata seorang laki-laki muda saat keluar dari mobil tersebut. Ia datang hanya berdua dengan sopirnya.
Lalu laki-laki itu bergegas masuk ke dalam masjid dan mengambil tempat di shaf paling depan. Saat shalat subuh dimulai, laki-laki muda tersebut didaulat menjadi imam. Maka, keluarlah penggalan surat al-Baqarah dari mulut pria tersebut.
Pria muda itu tak lain adalah Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr TGH Muhammad Zainul Majdi. Ketika pertama kali diangkat tahun 2008, peraih gelar doktor di Universitas Al-Azhar Kairo dengan predikat Martabah EL-Syaraf El Ula Ma`a Haqqutba (Summa Cumlaude) ini menjadi gubernur termuda di Indonesia. Ia juga dikenal hafidz Qur’an.
Kedatangannya ke pesantren Hidayatullah amat mendadak. Pemberitahuan rencana kedatangannya baru diberikan Kamis malam (18/9) menjelang dini hari.
Apa yang membuat orang nomor satu di propinsi NTB ini mampir dan shalat subuh di pondok pesantren Hidayatullah? Rupanya shalat subuh di berbagai masjid dan pesantren adalah jadwal rutin Pak Gubernur setiap Jumat. Kebetulan, Jumat itu giliran pesantren Hidayatullah yang dikunjunginya.
Oh begitu... ***
(Dipublikasikan oleh Majalah Suara Hidayatullah edisi Oktober 2016)
"Assalamualaikum," kata seorang laki-laki muda saat keluar dari mobil tersebut. Ia datang hanya berdua dengan sopirnya.
Lalu laki-laki itu bergegas masuk ke dalam masjid dan mengambil tempat di shaf paling depan. Saat shalat subuh dimulai, laki-laki muda tersebut didaulat menjadi imam. Maka, keluarlah penggalan surat al-Baqarah dari mulut pria tersebut.
Pria muda itu tak lain adalah Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr TGH Muhammad Zainul Majdi. Ketika pertama kali diangkat tahun 2008, peraih gelar doktor di Universitas Al-Azhar Kairo dengan predikat Martabah EL-Syaraf El Ula Ma`a Haqqutba (Summa Cumlaude) ini menjadi gubernur termuda di Indonesia. Ia juga dikenal hafidz Qur’an.
Kedatangannya ke pesantren Hidayatullah amat mendadak. Pemberitahuan rencana kedatangannya baru diberikan Kamis malam (18/9) menjelang dini hari.
Apa yang membuat orang nomor satu di propinsi NTB ini mampir dan shalat subuh di pondok pesantren Hidayatullah? Rupanya shalat subuh di berbagai masjid dan pesantren adalah jadwal rutin Pak Gubernur setiap Jumat. Kebetulan, Jumat itu giliran pesantren Hidayatullah yang dikunjunginya.
Oh begitu... ***
(Dipublikasikan oleh Majalah Suara Hidayatullah edisi Oktober 2016)