Mengapa bisnis asuransi berkembang begitu pesat? Itu karena kepiawaian
para pengelolanya untuk memanfaatkan rasa takut manusia akan masa depan.
Takut saat sakit tiba, masa pensiun datang, kecelakaan mendera, bencana
menyapa, bahkan kematian mendatangi.
Ketakutan-ketakutan itu kian didramatisir lewat sejumlah data, survei, bahkan hasil-hasil penelitian yang meyakinkan. Padahal semua itu baru "mungkin terjadi", bukan hal yang "pasti terjadi".
Lalu bagaimana dengan sesuatu yang teramat menakutkan yang benar-benar akan terjadi bila kita lalai? Apakah kita juga mengkhawatirkannya? Jika ya, seberapa serius kita menyiapkan diri untuk mengantisipasinya?
Sesuatu yang amat menakutkan itu adalah neraka. Neraka telah menganga dan menanti kita. Jika kita belum serius mempersiapkan diri untuk menghindari lembah berapi yang amat dalam, amat luas, amat panas, dan amat menyiksa tersebut, maka periksalah iman kita. Jangan-jangan, kita belum termasuk orang-orang yang beriman.
Wallahu a'lam.
(Dimuat di Majalah Suara Hidayatullah edisi Desember 2015)
Ketakutan-ketakutan itu kian didramatisir lewat sejumlah data, survei, bahkan hasil-hasil penelitian yang meyakinkan. Padahal semua itu baru "mungkin terjadi", bukan hal yang "pasti terjadi".
Lalu bagaimana dengan sesuatu yang teramat menakutkan yang benar-benar akan terjadi bila kita lalai? Apakah kita juga mengkhawatirkannya? Jika ya, seberapa serius kita menyiapkan diri untuk mengantisipasinya?
Sesuatu yang amat menakutkan itu adalah neraka. Neraka telah menganga dan menanti kita. Jika kita belum serius mempersiapkan diri untuk menghindari lembah berapi yang amat dalam, amat luas, amat panas, dan amat menyiksa tersebut, maka periksalah iman kita. Jangan-jangan, kita belum termasuk orang-orang yang beriman.
Wallahu a'lam.
(Dimuat di Majalah Suara Hidayatullah edisi Desember 2015)