Kamis, 16 Oktober 2014

Hati-hati, Fitnah Membayangi Kepopuleran

Banyak orang ingin terkenal. Bahkan mereka rela melakukan apa saja agar namanya dikenal. Mereka lupa, ketenaran itu justru bisa membahayakan mereka sendiri. Imam Abu Hanifah pernah berpesan tentang hal ini.

Pada suatu masa, Imam Abu Hanifah, sebagaimana imam-iman yang lain, diterpa badai fitnah. Karena fitnah ini, orang-orang lalu berburuksangka kepadanya.

Bahkan, menurut Salman al-Audah dalam bukunya Bersama Imam Mazhab, orang-orang mulai merasa dengki kepada Imam Abu Hanifah dan mencelanya.

Lalu pada suatu hari, orang-orang yang membencinya itu mendatangi Imam Abu Hanifah. Kepada mereka, salah satu imam empat mazhab ini berkata, "Wahai saudaraku. Betapa berbahayanya kemasyuran itu...  Alangkah berbahayanya kemasyuran itu."

Cerita yang dinukil dari Kitab Fadha'il Abi Hanifah wa Akhbaruhu karya Ibnu Abil Awam ini memberi pelajaran kepada kita bahwa barang siapa yang ingin tenar maka bersiap-siaplah menerima badai fitnah.

Orang baik dan shaleh seperti Abu Hanifah saja tak luput dari badai fitnah. Apalah lagi manusia biasa seperti kita yang jauh dari keshalehan.

Wallahu a'lam.