Banyak orang ingin terkenal.
Bahkan mereka rela melakukan apa saja agar namanya dikenal. Mereka lupa,
ketenaran itu justru bisa membahayakan mereka sendiri. Imam Abu Hanifah pernah
berpesan tentang hal ini.
Pada suatu masa, Imam Abu
Hanifah, sebagaimana imam-iman yang lain, diterpa badai fitnah. Karena fitnah
ini, orang-orang lalu berburuksangka kepadanya.
Bahkan, menurut Salman
al-Audah dalam bukunya Bersama Imam Mazhab, orang-orang mulai merasa dengki
kepada Imam Abu Hanifah dan mencelanya.
Lalu pada suatu hari,
orang-orang yang membencinya itu mendatangi Imam Abu Hanifah. Kepada mereka,
salah satu imam empat mazhab ini berkata, "Wahai saudaraku. Betapa
berbahayanya kemasyuran itu... Alangkah
berbahayanya kemasyuran itu."
Cerita yang dinukil dari
Kitab Fadha'il Abi Hanifah wa Akhbaruhu karya Ibnu Abil Awam ini memberi
pelajaran kepada kita bahwa barang siapa yang ingin tenar maka bersiap-siaplah
menerima badai fitnah.
Orang baik dan shaleh seperti
Abu Hanifah saja tak luput dari badai fitnah. Apalah lagi manusia biasa seperti
kita yang jauh dari keshalehan.
Wallahu a'lam.