Rabu, 29 Januari 2020

"Selingkuh"

Allah SWT berfirman dalam al-Qur'an surat Ali 'Imran [3] ayat 190, "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal."

Rasulullah SAW, sebagaimana diceritakan dalam tafsir yang ditulis Kementrian Agama RI, menangis ketika membaca ayat ini dalam shalat tak lama setelah ayat ini turun. "Alangkah rugi dan celakanya orang-orang yang membaca (ayat) ini dan tidak memikirkan dan merenungkan kandungan artinya, " kata beliau.

Begitulah, jika kita memikirkan fenomena alam semesta, pergantian siang dan malam, mengikuti terbit dan terbenamnya matahari, siang lebih lama dari malam atau sabaliknya, maka akan bergetarlah hati kita dan semakin yakin hati kita akan kebesaran Allah Ta'ala.

Karena itu wajarlah bila Rasulullah SAW menangis ketika membaca ayat ini, sampai-sampai air mata belia jatuh membasahi kainnya. Bahkan, setelah shalat, beliau kembali menangis tersedu-sedu, mengangkat kedua tangannya seraya berdoa, lalu menangis lagi sampai-sampai air matanya membasahi tanah.

Jika Rasulullah SAW saja seperti itu setelah membaca dan merenungi ayat ini, lantas bagaimana dengan kita? Pernahkah kita menangis setelah membaca dan merenungi ayat ini?

Setidaknya kita masih beruntung karena kita telah dikenalkan Islam oleh ayah dan bunda kita sejak lahir. Otomatis, ketika menginjak dewasa (baligh), kita telah meyakini kebesaran Allah Ta'ala meskipun kita belum pernah menangis ketika membaca ayat ini.

Namun, jangan merasa aman dulu. Sebab, dalam perjalanan hidup selanjutnya, boleh jadi kita akan tergelincir. Tanpa kita sadari, kita mulai "berselingkuh". Kita menduakan Yang Maha Kuasa. Dengan kata lain, kita melakukan perbuatan syirik.

Terhadap "perselingkuhan" ini, tentu saja Allah Ta'ala akan murka. Jangankan Sang Khaliq, manusia saja akan marah dan kecewa luar biasa apabila dikhianati dengan perselingkungan.

Allah SWT mengingatkan manusia akan kemurkaan-Nya ini dalam Al-Baqarah  [2]: 165,  "Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah, dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya, (niscaya mereka akan menyesal)."

Jadi, orang yang amat besar cintanya pada Allah, tak akan mungkin "berselkngkuh". Merekalah orang yang menangis tersedu-sedu manakala mendengar ayat-ayat Allah Ta'ala dibacakan. Bagi mereka, Allah Ta'ala telah menjanjikan surga.

Semoga kita terhindar dari dosa-dosa "perselingkuhan" ini.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar yang bermanfaat