Jika kita bertanya, mana yang lebih dulu kita bangun agar peradaban Islam bisa tegak: Pertama, kepemimpinan di mana ada penguasa dan masyarakat di dalamnya; kedua, wilayah dengan segala materi yang ada di dalamnya, atau ketiga, ideologi (nilai) yang mengatur dan menjiwai peradaban tersebut. Apa jawabnya?
Bila merujuk kepada kisah Rasulullah SAW maka ideologi atau din adalah hal pertama yang harus ada.Din atau agama tersebut apalagi kalau bukan Islam. Tak ada ideologi di dunia ini yang sesempurna Islam. Ia telah dibawa dan diajarkan oleh Rasulullah SAW, manusia mulia pilihan Tuhan, kepada kita. Ia juga telah diimani oleh mereka yang mau berpikir. Jadi, syarat pertama tersebut sebetulnya sudah ada. Kita tinggal mengikutinya dan mendakwahkan saja.
Nah, jika ideologi sudah ada, maka apalagi yang harus kita bangun? Jawabnya, kepemimpinan. Ini pula yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Beliau membangunan kelompok masyarakat Muslim di Makkah sekaligus memimpin mereka, meskipun saat itu mereka belum punya wilayah.
Kepemimpinan itu penting, sebagaimana diterangkan oleh Ibnu Khaldun dalam karya monumentalnya, Muqaddimah. Beliau mengatakan bahwa kekuasaan (al-mulk) merupakan unsur fundamental dari terbentuknya peradaban. Islam tetap bisa tegak meskipun belum memiliki wilayah. Sebab, harus kita akui, Islam bisa tegak di Makkah setelah Rasulullah SAW berdakwah selama masa 13 tahun sebelum hijrah ke Madinah.
Namun, harus kita akui juga bahwa tegaknya Islam di Makkah pada masa Rasulullah SAW dahulu jelas belum sempurna. Banyak benturan terjadi yang mengakibatkan kaum Muslim seringkali harus mengalah. Islam baru bisa tegak secara sempurna setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Itu berarti, wilayah dengan segala materi di dalamnya, juga menjadi penting untuk kesempurnaan peradaban Islam.
Nah, kita sekarang berada di fase yang mana? Jawabnya, kita berada di fase di mana peradaban Islam sudah tegak meskipun belum sempurna. Wallahu a'lam.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar yang bermanfaat