Mari belajar dari musibah jatuhnya pesawat Sukhoi SuperJet 100 di Gunung Salak belum lama ini. Konon, menurut sejumlah pengamat penerbangan, ada dua sebab mengapa pesawat buatan Rusia tersebut bisa jatuh.
Pertama, petunjuk dari petugas menara pengawas salah. Pesawat diizinkan terbang di ketinggian rendah, di bawah ketinggian puncak Gunung Salak.
Kedua, sang pilot melakukan manuver terbang di antara dua puncak gunung yang seharusnya tak boleh dilakukan pada penerbangan joyfligh (suka cita). Padahal sang pilot tak mengetahui kontur wilayah sekitar Pelabuhan Ratu tersebut.
Musibah ini memberikan hikmah kepada kita bahwa sebagai manusia kita harus mengikuti petunjuk yang sudah pasti kebenarannya, serta tidak berupaya nekat melakukan manuver-manuver yang tak kita pahami.
Hidup ini tak ubahnya sebuah perjalanan. Kita perlu petunjuk yang benar agar selamat sampai tujuan. Petunjuk yang benar tersebut sudah pasti al-Qur`an yang diturunkan oleh Sang Pencipta dan dijanjikan kebenarannya hingga akhir zaman.
Sungguh aneh jika ada Muslim yang justru lebih suka mengikuti petunjuk selain al-Qur`an. Apalagi bila ia berani melakukan manuver-manuver padahal ia tak tahu apa-apa.
Wallahu a'lam bish-Shawab
(Dipublikasikan oleh Majalah Suara Hidayatullah edisi Agustus 2012)
Pertama, petunjuk dari petugas menara pengawas salah. Pesawat diizinkan terbang di ketinggian rendah, di bawah ketinggian puncak Gunung Salak.
Kedua, sang pilot melakukan manuver terbang di antara dua puncak gunung yang seharusnya tak boleh dilakukan pada penerbangan joyfligh (suka cita). Padahal sang pilot tak mengetahui kontur wilayah sekitar Pelabuhan Ratu tersebut.
Musibah ini memberikan hikmah kepada kita bahwa sebagai manusia kita harus mengikuti petunjuk yang sudah pasti kebenarannya, serta tidak berupaya nekat melakukan manuver-manuver yang tak kita pahami.
Hidup ini tak ubahnya sebuah perjalanan. Kita perlu petunjuk yang benar agar selamat sampai tujuan. Petunjuk yang benar tersebut sudah pasti al-Qur`an yang diturunkan oleh Sang Pencipta dan dijanjikan kebenarannya hingga akhir zaman.
Sungguh aneh jika ada Muslim yang justru lebih suka mengikuti petunjuk selain al-Qur`an. Apalagi bila ia berani melakukan manuver-manuver padahal ia tak tahu apa-apa.
Wallahu a'lam bish-Shawab
(Dipublikasikan oleh Majalah Suara Hidayatullah edisi Agustus 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar yang bermanfaat