JAKARTA --- Pemerintah Indonesia hingga kini belum mengambil sikap resmi terhadap kasus yang menimpa Muslim Rohingya. Hal ini disayangkan oleh Ketua Umum PP Hidayatullah, Dr Abdul Mannan. ""Saya heran mengapa pemerintah Indonesia belum bersikap atas kasus ini?" jelas Abdul Mannan Selasa (31/7) di Jakarta.
Menurut Abdul Mannan, ada beberapa alasan mengapa pemerintah Indonesia harus sesegera mungkin mengambil sikap. Pertama, sebagian besar warga Indonesia adalah Muslim. Sebagai sesama Muslim, sepatutnya Indonesia membantu saudaranya yang sedang teraniaya di negara lain. Apalagi kondisi Muslim Rohingya saat ini benar-benar darurat. Mereka terombang ambing karena tak memiliki kewarganegaraan lagi.
Alasan kedua, kata Abdul Mannan, secara diplomatik Indonesia memiliki hubungan dengan Myanmar. Karena itu seharusnya pemerintah Indonesia bisa mengajak dialog, bahkan memberikan penekanan, kepada pemerintah Myanmar agar segera menghentikan kezaliman kepada Muslim Rohingya.
Alasan ketiga, letak Myanmar tak terlalu jauh dari Indonesia. Dengan demikian, bantuan dari Indonesia menjadi amat diharapkan oleh kaum Muslim di negara bagian Rakhina ini, baik bantaun diplomatis maupun bantuan fisik.
Selanjutnya, Abdul Mannan menyatakan, pemerintah Indonesia harus mau menampung para pengungsi Rohingya yang keluar dari negaranya. "Berikan mereka suaka politik! Bentuknya bisa suaka terbatas, dua bulan atau satu tahun, sampai mereka bisa pulang kembali ke tanah airnya dengan tenang," katanya.*
(Dipublikasikan oleh Hidayatullah Online pada 31 Juli 2012)
Menurut Abdul Mannan, ada beberapa alasan mengapa pemerintah Indonesia harus sesegera mungkin mengambil sikap. Pertama, sebagian besar warga Indonesia adalah Muslim. Sebagai sesama Muslim, sepatutnya Indonesia membantu saudaranya yang sedang teraniaya di negara lain. Apalagi kondisi Muslim Rohingya saat ini benar-benar darurat. Mereka terombang ambing karena tak memiliki kewarganegaraan lagi.
Alasan kedua, kata Abdul Mannan, secara diplomatik Indonesia memiliki hubungan dengan Myanmar. Karena itu seharusnya pemerintah Indonesia bisa mengajak dialog, bahkan memberikan penekanan, kepada pemerintah Myanmar agar segera menghentikan kezaliman kepada Muslim Rohingya.
Alasan ketiga, letak Myanmar tak terlalu jauh dari Indonesia. Dengan demikian, bantuan dari Indonesia menjadi amat diharapkan oleh kaum Muslim di negara bagian Rakhina ini, baik bantaun diplomatis maupun bantuan fisik.
Selanjutnya, Abdul Mannan menyatakan, pemerintah Indonesia harus mau menampung para pengungsi Rohingya yang keluar dari negaranya. "Berikan mereka suaka politik! Bentuknya bisa suaka terbatas, dua bulan atau satu tahun, sampai mereka bisa pulang kembali ke tanah airnya dengan tenang," katanya.*
(Dipublikasikan oleh Hidayatullah Online pada 31 Juli 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar yang bermanfaat