Senin, 14 Februari 2011

Jiwa Pemersatu Ciri Muslim Berperadaban

Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam berhasil menyatukan bangsa Arab yang sulit sekali bersatu dengan risalah Islam, mengantarkan mereka meraih masa kegemilangan dalam sepanjang peradaban manusia.
Risalah tersebut tetap terpelihara sampai kini, namun kegemilangan yang dulu diraih perlahan-lahan redup. Mengapa ini terjadi? Jawabnya, karena umat Islam perlahan-lahan kembali kepada masa gelapnya peradaban, masa ketika masyarakat mudah dipecah belah.
Kaum Muslim tak hanya disekat-sekat oleh nasionalisme, tetapi juga oleh ras, kesukuan, golongan, bahkan juga kepentingan politik dan uang.
Kita harus kembali belajar pada sejarah masa lalu. Bila bangsa Arab yang jahiliah saja bisa disatukan oleh risalah Islam, seharusnya saat ini pun kita bisa bersatu sebagaimana dulu.
Mulailah tanamkan jiwa pemersatu pada diri kita masing-masing, lalu tularkan kepada keluarga, ajaklah tetangga, ubahlah lingkungan terdekat, begitulah seterusnya hingga pada lingkungan yang lebih besar lagi.
Memang tak mudah. Namun sejatinya kita bisa. Sebab, jiwa pemersatu sesungguhnya adalah fitrah manusia.
Wallahu a’lam.


Dipublikasikan di Majalah Suara Hidayatullah edisi Februari 2011


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar yang bermanfaat