Senin, 17 Januari 2011

Gerakan Infak Nasional Hidayatullah

Jihad jiwa tak akan terealisasi sempurna tanpa didahului oleh jihad harta. Tuntunan al-Qur`an ini disampaikan oleh Pimpinan Umum Hidayatullah, Ustadz Abdurrahman Muhammad, pada sidang pleno Hidayatullah di Jakarta Sabtu (11/12/2010) lalu.

Tausiyah (nasehat) ini cuma berlagsung singkat. Hanya 15 menit saja. Namun, tausiyah tersebut telah mampu membuat mata peserta sidang berkaca-kaca.
Di akhir tausiyah pimpinan tertinggi Hidayatullah itu langsung mengajak kepada suluruh peserta sidang, termasuk dirinya sendiri, untuk membuktikan komitmen mereka kepada perjuangan dakwah Hidayatullah.
Tanpa disangka, ajakan ini langsung disambut oleh peserta sidang. Satu persatu mereka menyebutkan sejumlah uang yang akan mereka upayakan untuk dibawa dalam sidang pleno tiga bulan ke depan. Ada yang menyebut angka Rp 1 juta, Rp 2 juta, bahkan ada juga Rp 5 juta.
’’Budaya berinfak ini harus dihidupkan di seluruh kader Hidayatullah,” kata Abdurrahman. Sebab, tak ada perintah di dalam al-Qur`an yang lebih banyak disebut oleh Allah Ta’ala dari perintah berinfak.

Program Nasional

Gerakan berinfak ini rencananya akan digulirkan di seluruh cabang Hidayatullah di seluruh Indonesia. Bahkan, Abdurrahman menegaskan, akan memimpin langsung tim yang akan berkeliling ke cabang-cabang Hidayatullah untuk menyukseskan gerakan tersebut.
Anggota tim adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP), Wakil Ketua Umum PP, Bendahara PP, Ketua Departemen Keuangan PP, Ketua Dewan Syuro, dan Ketua Majelis Pertimbangan Pusat.
Dalam safari tersebut Abdurrahman akan memberikan tausiyah kepada para kader tentang pentingnya jihad harta ini. Komitmen berinfak akan dimulai dari pimpinan wilayah dan pimpinan cabang, terus ke level yang lebih bawah lagi, hingga seluruh kader.
Menurut Ketua Umum PP Hidayatullah, Dr Abul Mannan, hasil dari gerakkan infak nasional akan digunakan untuk membangun Gedung Dakwah Hidayatullah di Jakarta. Di perkirakan pembangunan gedung ini akan memakan biaya Rp 6 miliar. Gedung ini akan menjadi sentral gerakan dakwah Hidayatullah mewujudkan misi membangun peradaban Islam.
Abdul Mannan juga mengatakan, gerakan berinfak ini tak hanya ditujukan kepada kader Hidayatullah, namun terbuka bagi masyarakat Muslim yang ingin mendukung perjuangan Hidayatullah.

Dipublikasikan oleh Majalah Suara Hidayatullah edisi Januari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar yang bermanfaat