Sabtu, 06 September 2025

Jangan Membuat Tandingan Bagi Allah

Allah Ta'ala melarang manusia membuat tandingan --dalam bahasa Arab disebut andād-- bagi-Nya. Larangan ini setidaknya terungkap dalam tiga ayat al-Qur'an.


Pertama
, surat Al-Baqarah [2] ayat 22. Bunyi terjemahannya kira-kira: "…Maka janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui."

Kedua, masih dalam surat al-Baqarah [2], tercantum pada ayat ke-165. Bunyi artinya kira-kira sebagai berikut: "Dan di antara manusia ada orang-orang yang menjadikan selain Allah sebagai andād (tandingan), mereka mencintainya seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah…"

Ketiga, terdapat dalam surat Ibrahim [14] ayat 30. Bunyi artinya: "Dan mereka telah mengadakan bagi Allah beberapa andād (tandingan) untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya…"

Kata andād (tandingan) adalah bentuk jamak dari kata nidd (نِدّ), yang berarti lawan, tandingan, pesaing, sesuatu yang disamakan atau disejajarkan dengan yang lain. Dalam konteks Al-Qur’an, maksudnya adalah segala sesuatu yang dijadikan tandingan Allah Ta'ala, baik dalam bentuk sesembahan, ketaatan, maupun cinta.


Ibnu Katsir menjelaskan bahwa andād adalah segala sesuatu yang dijadikan sekutu bagi Allah Ta'ala, baik berupa berhala, manusia, jin, matahari, bulan, atau selainnya. Walaupun mereka tidak mengakui ciptaan itu setara dengan Allah Ta'ala dalam hal kekuasaan, kata beliau, tapi mereka tetap menujukan ibadah dan cinta kepadanya, itulah bentuk syirik.

Sedangkan Al-Tabari menyebut kata nidd sebagai lawan atau padanan. Maknanya, menyamakan makhluk dengan Allah Ta'ala dalam hal ibadah, doa, dan pengagungan. Hal ini biasanya dilakukan oleh orang-orang kafir.

Adapun Al-Qurthubi menekankan bahwa andād bukan hanya berhala, tapi bisa berupa pemimpin, hawa nafsu, bahkan tradisi yang ditaati lebih daripada Allah Ta'ala. Siapa pun yang ditaati melampaui ketaatan kepada Allah Ta'ala, menurut Al-Qurthubi, bisa masuk kategori nidd.

As-Sa’di menyebut bahwa andād sebagai segala sesuatu yang dipersekutukan dengan Allah Ta'ala dalam bentuk ibadah, kecintaan, ketundukan, atau rasa takut. Menurut beliau, andād itu banyak, tapi semuanya sama-sama batil karena tidak memiliki kuasa sedikit pun. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar yang bermanfaat