Yahudi dan Nasrani sebenarnya memiliki akar sejarah yang sama. Lalu, apa perbedaan mendasar antara kedua agama tersebut?
Di dalam surat an-Naml [27] ayat 76 disebutkan bahwa al-Qur'an diturunkan oleh Allah Ta'ala untuk menjelaskan kepada Bani Israil tentang sebagian besar dari perkara-perkara yang mereka perselisihkan.
Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat ini memberi contoh soal perkara yang diperselisihkan tersebut. Yakni, tentang anggapan mereka terhadap Nabi Isa alaihissalam.
Sebagaimana kita pahami dari ayat-ayat al-Qur'an bahwa Nabi Isa ditugaskan oleh Allah //Ta'ala untuk berdakwah kepada Bani Israil. Salah satu ayat yang menyatakan hal ini adalah Ali Imran [3] ayat 49. "Dan (Allah menjadikan Isa) sebagai seorang rasul kepada bani Israil..."
Dijelaskan pula dalam ayat tersebut bahwa untuk lebih meyakinkan Bani Israil tentang kerasulan Isa, maka Allah Ta'ala menganugerahkan kepadanya sejumlah mukjizat. Selengkapnya sambungan ayat tersebut berbunyi:
"Dan sebagai rasul kepada Bani Israil (dia berkata), "Aku telah datang kepada kamu dengan sebuah tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuatkan bagimu (sesuatu) dari tanah berbentuk seperti burung, lalu aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah. Dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahir dan orang yang berpenyakit kusta. Dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah, dan aku beri tahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu orang beriman."
Namun, kaum Bani Israil (Yahudi) tetap mengingkarinya dan membuat berita-berita bohong tentang Nabi Isa. Bahkan, mereka ingin melenyapkan Nabi Isa dengan cara menyalibnya.
Adapun orang-orang Nasrani, menurut Ibnu Katsir, memberikan penilaian yang berlebihan kepada Nabi Isa. Mereka menganggap Nabi Isa adalah Tuhan atau anak Tuhan. Hal ini diluruskan oleh al-Qur'an sebagamana terdapat dalam surat Maryam [19] ayat 35, "Tidak patut bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia..."
Tentang perselisihan ini diungkapkan juga oleh Allah Ta''ala dalam al-Qur'an surat Maryam [19] ayat 37, "Maka berselisihlah golongan-golongan (yang ada) di antara mereka (Yahudi dan Nasrani). Maka celakalah orang-orang kafir pada waktu menyaksikan hari yang agung!"
Maha Benar Allah Ta'ala dengan segala firman-Nya. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar yang bermanfaat