Dua tahun setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, meletuslah Perang Badar (624 M), diteruskan Perang Uhud (625 M), dan Perang Khandaq (627 M).
Kemudian, pada tahun 628 M, mulai dilakukan perjanjian Hudaibiyah antara kaum Muslim di Madinah dan kaum kafir Quraisy di Makkah. Ada 4 poin kesepakatan dalam perjanjian Hudaibiyah. Salah satunya, kedua belah sepakat untuk melakukan gencatan senjata selama 10 tahun.
Selama masa "gencatan senjata" tersebut, Rasulullah saw. banyak berkirim surat kepada para penguasa negeri di luar Madinah dan Makkah, termasuk kepada penguasa Romawi, Heraklius, dan penguasa Persia, Kisra atau Khosrau II.
Kita telah bahas sebelumnya bahwa ketika itu dua kekuatan adidaya dunia tersebut tengah memperebutkan Baitul Maqdis. Surat Rasulullah saw kepada keduanya berisi ajakan agar keduanya memeluk Islam.
Surat Rasulullah saw kepada Kisra disampaikan oleh sahabat Abdullah bin Hudzafah Assahami. Kisra sendiri sebenarnya adalah gelar dari raja-raja Persia. Nama sebenarnya adalah Abrawiz bin Hurmuz bin Syirwan. Dia berkuasa selama 48 tahun.
Berikut isi surat Nabi saw. kepada Kisra.
Bismillahirrahmanirrahim.
Dari Muhammad hamba Allah dan Rasul-Nya kepada Kisra penguasa rakyat Persia. Salam bagi yang mengikuti petunjuk dan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan aku bersaksi sesungguhnya tiada Tuhan kecuali Allah yang tunggal, tiada sekutu bagi-Nya dan bahwa Muhammad hamba-Nya dan Rasul-Nya. Aku mengajak dengan seruan Allah. Sesungguhnya aku adalah Rasul Allah kepada seluruh umat manusia supaya dapat memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pasti ketetapan (azab) terhadap orang-orang kafir.
Masuklah Islam, kamu akan selamat. Bila kamu menolak, sesungguhnya kamu memikul dosa kaum Majusi.
Setelah Kisra selesai membaca surat Nabi saw., surat itu langsung dirobek-robek dan dicampakkan olehnya seraya berkata dengan penuh hinaan, "Siapakah orang itu yang mengajak aku menganut agamanya serta menuliskan namanya sebelum namaku?"
Setelah itu ia memerintahkan pengawalnya untuk mengantongi seonggok pasir dan menyerahkannya kepada Abdullah bin Hudzaifah untuk diteruskan kepada Nabi saw. sebagai bentuk penghinaan. Tak sekadar itu, Abdullah juga diusir secara kasar dari istana.
Abdullah kembali pulang dan melaporkan semua peristiwa yang menimpanya kepada Nabi saw. Nabi saw. berkata, "Semoga Allah merobek-robek kerajaannya sebagaimana dia merobek-robek suratku. Dia mengirimkan sekantong pasir kepadaku dan kalian nanti akan menguasai seluruh tanah negerinya."
Di kemudian hari, apa yang diungkapkan Rasulullah saw ini menjadi kenyataan. Kisra dibunuh oleh anaknya sendiri, Syirawih. Persia sendiri, pada beberapa tahun kemudian, berhasil direbut kaum Muslimin.
Adapun surat Rasulullah saw kepada Heraklius, pemimpin Romawi, dikirim pada tahun 627 M. Saat itu Heraklius telah meninggalkan Homs menuju Baitul Maqdis (Aelia) setelah memenangkan perang atas Persia.
Ketika Heraklius tiba di Baitul Maqdus, datanglah Dahiya bin Khalifa al-Kalbi, utusan yang membawa surat Rasulullah saw untuk Heraklius. Surat itu berisi:
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Dari Muhammad hamba Allah dan utusan-Nya kepada Heraclius penguasa Romawi. Salam sejahtera bagi orang yang mengikuti petunjuk. Masuk Islamlah, niscaya kamu selamat. Masuk Islamlah, niscaya Allah memberimu pahala dua kali lipat. Jika kamu berpaling, kamu akan menanggung dosa orang-orang Romawi.
Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang sama di antara kita, bahwa kita tidak menyembah kecuali hanya kepada Allah, dan tidak mempersekutukanNya dengan sesuatu pun; dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai sembahan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka. "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)."
Sama halnya dengan Kisra, Heraklius tetap berpegang pada keyakinannya. Hanya saja, ia memperlakukan utusan Rasulullah saw. dengan lebih baik.
Inilah kisah persinggungan Rasulullah saw. dengan kekuatan besar dunia saat itu. Sebagaimana Persia, Romawi pun pada akhirnya takluk di tangan pasukan kaum Muslim. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar yang bermanfaat