Kamis, 20 Juli 2023

Ilmu yang Tidak Sampai ke Ujung

[Tadabbur Qur'an] Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman di dalam al-Qur'an surat Al-Hajj [22] ayat 54:

Salah satu majelis ilmu.

وَلِيَعْلَمَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّكَ فَيُؤْمِنُوا بِهِۦ فَتُخْبِتَ لَهُۥ قُلُوبُهُمْ  ۗ وَإِنَّ اللَّهَ لَهَادِ الَّذِينَ ءَامَنُوٓا إِلٰى صِرٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ

Wa liya'lamallaziina uutul-'ilma annahul-haqqu mir robbika fa yu`minuu bihii fa tukhbita lahuu quluubuhum, wa innalloha lahaadillaziina aamanuuu ilaa shiroothim mustaqiim

Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu meyakini bahwa (Al-Qur'an) itu benar dari Tuhanmu, lalu mereka beriman dan hati mereka tunduk kepada-Nya. Dan sungguh, Allah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.

o0o

Sejak kecil kita sudah dibiasakan belajar. Kita disekolahkan oleh orang tua, mulai dari jenjang Taman Kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), menengah (SMP), atas (SMU), hingga perguruan tinggi.

Namun, apakah ilmu yang kita dapatkan berbilang tahun tersebut semakin mendekatkan kita kepada Sang Pencipta? Apakah kita yakin bahwa segala keteraturan di alam ini dengan segala kerumitannya tidaklah berjalan sendiri melainkan ada yang mengaturnya?

Yakinkah kita bahwa Dzat Yang Maha Mengatur tersebut memiliki kehendak atas diri hamba-Nya dan bila kita tak mengikuti kehendak itu maka kita akan menerima konsekuensi sesuai dengan berat atau ringannya penentengan yang kita lakukan?

Apakah semakin yakin kita bahwa diri kita tak memiliki kewenangan apa pun terhadap diri kita dan lingkungan di luar kita kecuali bila dikehendaki oleh Dzat Maha Besar yang menguasai alam ini?

Padahal, Allah Ta'ala telah memfirmankan dalam ayat di atas bahwa orang-orang yang telah diberi ilmu seharusnya meyakini bahwa al-Qur'an itu benar dan tak ada keraguan di dalamnya. Semakin banyak ilmunya, semakin kuat keimananya, dan semakin tunduk patuh kepada semua perintah-Nya. Jika sudah begini maka Allah akan memberi petunjuk kepada kita kepada jalan yang lurus.

Namun, jika ilmu yang kita tuntut setiap hari tidak menjadikan kita beriman kepada Allah Ta'ala, beriman kepada Rasul-Nya, dan beriman kepada al-Qur'an, pastilah ada yang salah dengan ilmu yang kita tuntut selama ini. Ada yang tidak tuntas, terpenggal sebelum selesai. Ibarat perjalanan, kita berhenti sebelum sampai pada tujuan.

Padahal, ayat pertama yang diturunkan Allah Ta'ala kepada Nabi Muhammad saw. adalah seruan agar kita belajar. "Iqra', bacalah!" Seruan ini jelas bermakna agar kita mempelajari segala hal dengan koridor yang jelas, yakni bismirabbikalladzi khalaq, "Dengan nama Tuhanmu yang Menciptakan."  Artinya, segala hal yang kita pelajari tersebut pastilah terkait dengan kehendak Allat Ta'ala yang telah menciptakannya.

Lantas mengapa ilmu yang kita pelajari hari demi hari sejak kecil hingga kita dewasa tak menjadikan kita kian bertambah keyakinan kepada Sang Pencipta? Jawaban paling mendasar adalah karena hidayah menjadi hak prerogatif Allah Ta'ala. Dia memberi petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki, dan Dia menyesatkan kepada siapa saja yang Dia kehendaki.

Di sisi lain, seringkali ada tindakan manusia yang justru tidak mengantar pada datangnya hidayah Allah Ta'ala. Misalnya, keengganan manusia untuk mempelajari al-Qur'an. Mana mungkin kita paham bahwa apa yang selama ini kita pelajari di sekolah atau di bangku kuliah sebetulnya merupakan penjelas dari apa yang termaktub dalam al-Qur'an jika kita sendiri jauh dari firman Allah tersebut? Jika demikian maka ilmu yang selama ini kita pelajari, tak pernah sampai ke ujung.

Keadaan ini diperparah lagi dengan kebijakan pendidikan kita yang memisahkan antara ilmu agama dan ilmu umum. Lihatlah di mata pelajaran sekolah-sekolah kita. Pendidikan agama Islam hanya menjadi satu bagian saja dari sekian banyak ilmu yang diajarkan kepada siswa. Padahal sejatinya Islam mencakup semua ilmu. Artinya, semua mata pelajaran tersebut adalah ilmu Islam. Hanya saja, ada yang bersifat kauniyah dan ada pula yang bersifat kauliyah

Semoga Allah Ta'ala memberi kepada kita hidayah taufik sehingga waktu yang kita gunakan untuk belajar, menggali ilmu dan informasi, akan meningkatkan keimanan kita kepada Allah Ta'ala, menjadikan kita bersemangat untuk mengikuti segala perintah-Nya, menjauhi segala larangan-Nya, dan takut kepada azab-Nya.

Wallahu a'alam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar yang bermanfaat