Selasa, 27 Desember 2022

Bukan Bicara Tentang Kelautan

Belum lama ini, saya bertemu Prof. Ir. Daniel Mohammad Rosyid, M.Phil., Ph.D., MRINA. Beliau adalah Guru Besar Fakultas Teknologi Kelautan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). 

Saya bersama Prof Daniel M Rosyid

Beliau pernah bekerja sebagai Inspektur Mutu Lambung Baja pada Departemen Pengendalian Mutu, Divisi Kapal Perang, PT. PAL Indonesia. Beliau juga yang menggagas berdirinya program Magister Teknik Kelautan di ITS. 

Pada tahun 1999, beliau terpilih sebagai Ketua Jurusan Teknik Kelautan di ITS. Bahkan, tak lama kemudian, beliau diminta menduduki jabatan Pembantu Rektor IV di almamaternya itu.

Saya juga dulu menyelesaikan pendidikan sarjana di Program Studi Ilmu dan Teknologi Kelautan, IPB. Konon, kelahiran program studi yang saya geluti ini dibiayai oleh Jepang. Hanya 5 perguruan tinggi di Indonesia yang dibiayai oleh proyek tersebut. 

Karena itu, saat praktik lapangan, mahasiswa lain bingung karena harus mengeluarkan cukup  banyak uang dari kantongnya, kami justru surplus uang. Sebab, kami dibiayai oleh "Saudara tua dari Asia." 

Jadi, klop! Bertemunya dua pemerhati kelautan ini seharusnya menjadi momen menarik untuk bicara tentang perkembangan kelautan di negara ini.  

Tapi ternyata tidak! Tak ada topik keluatan masuk dalam perbincangan kami. Kami justru bicara tentang dunia pendidikan di tanah air. Mulai dari kurikulumnya, peserta didiknya, hingga model sekolah yang diharapkan nanti.

Kok bisa? Tak perlu heran! Di negeri ini, Menteri Koordinator Bidang Maritim saja bisa ngurusi distribusi minyak goreng dan penanganan covid-19. Jadi, santai saja! Bukan begitu prof? ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar yang bermanfaat