Senin, 17 Mei 2021

Fakta-fakta Palestina (1)

Abu Dzar RA suatu ketika bertanya kepada Rasulullah SAW tentang masjid yang pertama kali dibangun di muka bumi. Rasulullah SAW menjawab, “Masjidil Haram.” 


Abu Dzar RA bertanya lagi, “Kemudian masjid apa?”  

Rasulullah SAW menjawab, “Masjidil Aqsha.” 

Abu Dzar RA melanjutkan pertanyaannya, “Berapa jarak antara keduanya?” 

Rasulullah SAW menjawab, “Empat puluh tahun.” 

Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim ini menunjukkan betapa tua dan mulianya Masjid al-Aqsha yang dibangun di atas bumi Palestina. Ia adalah masjid kedua yang berdiri di atas muka bumi. Allah Ta'ala telah memberkahinya, juga wilayah sekelilingnya, yakni tanah Palestina. Hal ini diungkapkan oleh Allah Ta'ala dalam firman-Nya:

سُبْحٰنَ الَّذِيْۤ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَـرَا مِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَ قْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَا ۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

"Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat." (Al-Isra' [17]: 1)

Karena kemuliaan tersebut, penting kiranya kita mengetahui fakta-fakta tentang tanah Palestina dan Masjid al-Aqsha dari zaman dahulu hingga kini. Berikut adalah sejumlah fakta tersebut yang dirangkum dari berbagai sumber dan akan terus disempurnakan dengan data-data baru yang ditemukan: 

o0o

• Palestina telah dihuni oleh manusia sejak 8 ribu tahun sebelum masehi (SM). Di wilayah inilah pertama kali munculnya peradaban pertama manusia di muka bumi. Para sejarawan meyakini bahwa kota Ariha atau Jericho adalah kota pertama yang dibangun dalam sejarah manusia. Kota ini terletak di timur laut Palestina. 

• Nama Palestina, menurut Dr Muhsin Muhammad Shaleh dalam bukunya Palestina, Sejarah, Perkembangan, dan Konspirasi, diambil dari salah satu bangsa pelaut yang datang ke wilayah itu pada sekitar abad ke-12 SM. Mereka datang dari daerah barat Asia kecil dan wilayah Laut Ijah. Mereka tinggal di wilayah pesisir dan cepat berasimilasi dengan bangsa Kan'an yang telah lebih dulu mendiami wilayah ini.

• Pada sekitar tahun 2 ribu SM, Bangsa Kan'an membangun sebuah kota di wilayah selatan Palestina. Kota itu dinamakan Ursyaaliim, yang kemudian menjadi Yerusalem. Namun, ada juga sejarawan yang mengatakan nama Yerusalem diambil dari nama dewa bangsa Kana'an ketika itu. 

• Sekitar tahun 1997 SM, Nabi Ibrahim AS lahir. Menurut Ibnu Katsir, dalam kitabnya Bidayah wa al-Nihayah, Nabi Ibrahim AS lahir di Babilonia (Irak). Beliau memiliki anak bernama Ismail AS (atau bapak Bangsa Arab) dan Ishak AS. Selanjutnya, Ishak AS memiliki anak bernama Ya'qub AS yang juga dinamakan Israil. Dari sinilah kisah tentang Bani Israil (anak keturunan Nabi Ya'qub AS) dimulai. Ada pun Nabi Ismail AS memiliki garis keturunan dengan Rasulullah SAW.  

• Nabi Ibrahim AS pada masa hidupnya pernah hijrah ke Palestina. Bahkan, ia meninggal di daerah Al-Khalil yang terletak di bumi Palestina pada tahun 1822 SM pada usia 175 tahun.

• Nabi Luth AS, yang lahir sekitar tahun 1950 SM, diutus oleh Allah Ta'ala untuk mendakwahi kaumnya di Sodom dan Amurah (sekitar Laut Mati atau Danau Luth). Hanya saja, kaumnya tetap membangkang sehingga turunlah azab Allah Ta'ala kepada kaumnya. Saat azab itu datang, Nabi Luth AS diselamatkan oleh Allah Ta'ala karena ia pergi menuju Palestina.

• Pada sekitar tahun 1837 SM, Nabi Ya'qub AS lahir. Ia diutus oleh Allah Ta'ala untuk berdakwah kepada Bangsa Kana'an di negeri Syam (Suriah). Nabi Ya'qub memiliki 12 anak, di antaranya Yusuf AS dan Yahuda. Kelak, nama Yahudi dinisbatkan kepada Yehuda, salah seorang anak Ya'qub AS. 

• Ketika kecil, Nabi Yusuf AS dibuang oleh saudara-saudaranya, menjadi budak, hingga takdir Allah Ta'ala menjadikannya bendahara kerajaan Mesir. Ketika Mesir dilanda paceklik, Nabi Ya'qub AS sekeluarga bermigrasi ke Mesir atas undangan Yusuf AS. Sejak itu, populasi Bani Israil mulai membesar. Menurut Hanafi al-Mahlawi dalam bukunya Al-Amakin al-Masyhuriyah fi Hayati Muhammad SAW, Nabi Yaqub AS sempat hijrah ke Palestina dan membangun Masjid al-Aqsha. Namun, ada juga sejarawan yang berpendapat bahwa Masjid al-Aqsha pertama kali dibangun oleh Nabi Sulaiman AS, bukan Nabi Ya'qub AS. Perlu dipahami bahwa Masjid al-Aqsha yang disebut dalam kisah ini bukanlah masjid berbentuk bangunan sebagaimana kita kenal di Indonesia, melainkan sebuah kawasan yang terletak di Baitul Maqdis (al-Quds) atau Yerusalem. 

• Dinamika politik di Mesir semakin lama semakin tidak berpihak kepada Bani Israil. Status mereka sebagai manusia merdeka diubah oleh Raja Mesir, Fir'aun, menjadi budak. Mereka sering dituding sebagai sumber masalah. 

• Sekitar tahun 1200 SM, Nabi Musa AS memimpin Bani Israil kabur meninggalkan Mesir, mengembara di Padang Sinai, menuju Palestina, tanah yang ketika itu dijanjikan oleh Allah Ta'ala untuk Bani Israil dengan syarat mereka mau taat kepada perintah-Nya. Namun, setelah berhasil kabur dari Raja Fir'aun yang tenggelam di Laut Merah, Bani Israil berkali-kali membangkang perintah Allah Ta'ala. Bahkan, ketika mereka akan masuk ke Palestina, mereka berkata kepada Nabi Musa AS, "Hai Musa! Sampai kapan pun kami tidak akan memasukinya selama ada orang-orang gagah di dalamnya. Karena itu, pergilah engkau bersama Tuhanmu dan berperanglah kalian berdua. Biarlah kami hanya duduk menanti di sini saja.” (Al-Ma'idah [5]:24). Ketika itu, di wilayah Palestina (Kana'an) memang banyak dijumpai manusia-manusia tinggi besar sebagaimana Jalut yang kelak berhadapan dengan Daud AS.

• Akibat pembangkangan ini, Allah Ta'ala mengutuk Bani Israil sehingga mereka tak bisa masuk ke bumi Palestina yang dijanjikan. Mereka hanya berputar-putar di sekitar Palestina selama 40 tahun. Setelah itu, barulah mereka bisa masuk dari sisi timur Laut Mati, dan muncul Nabi Samuel di tengah-tengah mereka.

• Bani Israil meminta Nabi Samuel mengangkat pemimpin untuk mereka.  Namun, ketika Nabi Samuel mengangkat Thalut, seorang tukang samak, menjadi raja, Bani Israil protes. Begitu juga ketika Thalut meminta Bani Israil agar tak meminum air sungai yang mereka lalui saat akan berperang menghadapi Jalut, banyak di antara Bani Israil yang ingkar.  Tinggalah pasukat Thalut dengan jumlah sedikit, termasuk di dalamnya Nabi Daud AS yang masih sangat muda. Atas kehendak Allah Ta'ala, Daud AS bisa membunuh Jalut. Ini terjadi sekitar tahun 1000 SM.

• Nabi Daud AS kemudian menjadi raja atas Bani Israil di Palestina dan membangun kembali Kota Yerussalem. Wilayah kerajaannya membentang dari tepi Sungai Nil hingga Efrat di Iraq, dan menjadikan Yerusalem sebagai ibukota kerajaannya. Bangsa Yahudi sekarang ini terobsesi untuk mengembalikan kebesaran Israel Raya yang pernah dicapai Nabi Daud AS. Karena itulah bendera Israel berbentuk dua garis biru yang menandakan Sungai Nil dan Efrat, serta bintang Daud. 

• Nabi Sulaiman AS menggantikan tahta Nabi Daud AS dan memerintah seluruh dunia dari tanah Palestina. Kisahnya yang popular dengan wadi an-naml (lembah semut) ketika seekor semut berkata, “Wahai semut-semut, masuklah ke dalam sarang kalian agar kalian tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedang mereka tidak mengetahui. (An Naml [27]: 18),” berada di Palestina. 

• Sekitar tahun 962 SM, Nabi Sulaiman AS juga membangun sebuah haekal atau Harem Syarief (tempat yang mulia) yang lengkap dengan singgasananya di Kota Yerusalem atau al-Quds. Di sana, juga terdapat sebuah tempat peribadahan bernama Baitallah. Di tengah haekal itu terdapat sebuah batu hitam bernama Sakhrah al-Muqaddasah. Berdasarkan batu itulah Rasulullah SAW melanjutkan perjalanan Mi'raj menghadap Sang Pencipta untuk menerima perintah shalat lima waktu. Sebagian sejarawan menyatakan, Masjid al-Aqsha mulai dibangun pada masa Nabi Sulaiman AS ini. 

• Sekitar tahun 922 SM, sepeninggal Nabi Sulaiman AS, Bani Israil dilanda perang saudara yang berlarut-larut. Akibatnya, kerajaan yang didirikan oleh Sulaiman AS terbelah menjadi dua. Di bagian utara bernama Israel dengan ibu kota Samaria, sedang di sebelah selatan bernama Yehuda (atau Yahudi, mengacu kepada nama salah seorang anak Nabi Ya'qub AS) dengan ibu kota Yerusalem. Para sejarawan berpendapat dari sinilah nama Bangsa Yahudi mulai muncul.

• Sekitar tahun 800 SM, Kerajaan Israel dihancurkan oleh kerajaan Asyiria. Demikian juga pada sekitar tahun 600 SM, Kerajaan Yehuda dihancurkan oleh Nebukadnezar II dari Babylonia. Seluruh tembok dan tempat peribadatan yang dibangun Nabi Sulaiman AS ikut diruntuhkan. Bangsa Yahudi, pada sekitar tahun 587 SM, ditawan dan diasingkan ke Babilonia.

• Pada sekitar tahun 539 SM, Kerajaan Persia di bawah Cyrus berhasil mengalahkan Babylonia dan Cheldania (Irak), serta merebut Palestina. Setelah itu mereka mengizinkan kembali Bani Israil masuk ke Yerusalem. Orang-orang Yahudi kemudian membangun kembali kuil suci mereka yang dulu dibangun Nabi Sulaiman AS.

• Pada tahun 332 SM, Kerajaan Makedonia di bawah Raja Aleksander Agung (Alexander the Great) menduduki Yerusalem setelah mereka mengalahkan Persia. Dengan demikian, Palestina berada di bawah kekuasaan Yunani. Raja Aleksander melakukan Hellenisasi terhadap bangsa-bangsa taklukannya. Bahasa Yunani menjadi bahasa resmi Bani Israil di Palestina. Kitab Injil pun, ketika itu, ditulis dalam bahasa Yunani, bukan bahasa Ibrani.

• Pada sekitar tahun 300 SM, Yunani berhasil dikalahkan Romawi. Sejak itu Palestina pun dikuasai imperium Romawi.

• Pada tahun 166 SM, Bangsa Yahudi Makkabe memberontak kepada bangsa Romawi dan mereka mendirikan sebuah kerajaan di Yerusalem. Namun, pada tahun 37 SM, Kaisar Romawi Herodes yang menganut agama Pagan, berhasil menaklukkan Yerusalem setelah pengepungan selama 40 hari. Sejak saat itu Palestina (Yerusalem) berada di bawah Romawi.

• Tahun 91 SM, lahirlah Nabi Zakaria. Beliau diutus oleh Allah Ta'ala di bumi Palestina untuk membimbing Bani Israil. Sebagaimana Nabi Musa AS pernah meminta kaumnya memasuki Bumi Muqaddasah, Nabi Zakaria AS juga menamakan Bumi Palestina dengan Al-Muqaddasah. Artinya, suci dari syirik. 

* Dalam sejarah disebutkan bahwa Nabi Zakaria memiliki sepupu bernama Imran. Ketika itu Imran dan istrinya yang sudah tua bernazar apabila Allah Ta'ala karuniakan kepada mereka seorang anak maka mereka akan menyerahkan anak tersebut kepada Baitul Maqdis (al-Quds). Doa istri Imran dikabulkan oleh Allah Ta'ala dan lahirlah Maryam. Kemudian, Maryam pun diserahkan kepada Zakaria AS sebagai pengelola Baitul Maqdis. 

• Nabi Zakaria memiliki mihrab di al-Quds (Yerusalem). Di mihrab inilah Nabi Zakariya membimbing Maryam, dan di sana pula Maryam selalu menyediakan makanan dan buah-buahan. Kisah ini semua diabadikan oleh Allah Ta'ala melalui firman-Nya dalam al-Qur'an surat Ali Imran [3] ayat 37, "Maka Dia (Allah) menerimanya dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik, dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria. Setiap kali Zakaria masuk menemuinya di mihrab (kamar khusus ibadah), dia dapati makanan di sisinya. Dia berkata, Wahai Maryam! Dari mana ini engkau peroleh? Dia (Maryam) menjawab, Itu dari Allah. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan."

• Pada 1 M, Maryam melahirkan Nabi Isa AS. Maryam ketika itu belum pernah disentuh oleh laki-laki. Dalam keadaan lemah setelah melahirkan, Maryam menggoyang-goyang batang pohon kurma untuk mendapatkan makanan. Semua peristiwa itu berlangsung di tanah Palestina.

• Nabi Isa AS kemudian memimpin gerakan melawan penguasa Romawi. Namun, tindakannya dianggap subversi dan ajarannya ditolak para rabi Yahudi. Nabi Isa AS diangkat ke langit oleh Allah Ta'ala pada tahun 33 M. Kelak, pada akhir zaman, Nabi Isa AS akan turun kembali ke Palestina dan akan membunuh Dajjal di tanah tersebut. Begitu pula Ya’juj dan Ma’juj akan dibunuh di bumi Palestina di akhir zaman kelak.

• Tahun 66 M, Bangsa Yahudi melakukan pemberontakan terhadap kekuasaan Romawi di bumi Palestina. Namun, pemberontakan itu bisa dipadamkan oleh tentara Romawi di bawah pimpinan putra mahkota Titus. Tak tanggung-tanggung, seluruh bangunan suci Yahudi yang ada di Yerusalem dihancurkan rata dengan tanah. Yang tersisa sebuah tembok di sebelah barat yang kemudian dinamakan Tembok Ratapan. Lalu, di atas puing-puing bangunan yang dulu didirikan oleh Nabi Sulaiman tersebut didirikanlah kuil megah untuk dewa Apollo oleh kaisar Romawi, Hadrian. Ia memang beragama Pagan. Di kemudian hari, kuil ini berubah menjadi gereja suci kaum Kristiani dan dikenal sebagai Gereja Makam Kristus. 

• Tahun 132 M, bangsa Yauhid melakukan pemberontakan kedua kepada Kaisar Romawi, Hadrian (117-138 M). Pemberontakan dipimpin oleh Simon Bar Kokhba. Kaisar Hadrian langsung menurunkan bala tentara luar biasa besar untuk memadamkan pemberontakan ini. Mereka membantai hampir setengah juta bangsa Yahudi. Semua bangunan dihancurkan. Pada masa pemerintahan Hadrian inilah muncul nama Suriah Palestina yang kemudian menjadi Palestina. Sebelum itu, wilayah Palestina ini dinamakan Yudea, dari bahasa Ibrani, yang berhubungan juga dengan Yehuda atau Yahudi. 

• Tahun 313 M, Konstantine naik tahta memimpin Kekaisaran Romawi. Ia meninggalkan agama Pagan dan memeluk Kristen setelah membunuh istri dan anaknya. Ia membangun kembali kota Yerusalem dan menyatakannya sebagai Kota Suci Umat Kristiani. 

• Tahun 613 M terjadilah pertempuran Antioch antara Romawi yang dipimpin Kaisar Heraklius melawan Persia yang dipimpin Jenderal Shahrbaraz atas perintah Kaisar Persia, Khosrow II. Pertempuran ini dimenangkan oleh Persia yang didukung oleh Bangsa Yahudi pimpinan Nehemiah bin Hushel dan Benjamin dari Tiberias. Setelah itu, tahun 614 M, Bangsa Yahudi kembali menguasai kota Yerusalem tanpa perlawanan. Namun, ini hanya berlangsung beberapa bulan saja. Orang-orang Kristen di Yerusalem kemudian memberontak dan membunuh pimpinan Bangsa Yahudi, Benyamin bin Hushel, beserta pengikutnya. Tindakan ini harus mereka bayar mahal. Sebab, tak lama kemudian, pasukan Shahrbaras menyerang kota Yerusalem, mengepungnya selama 21 hari, dan menyebabkan korban nyawa 90.000 orang Kristen, serta mendeportasi sekitar 35.000 orang Kristen ke Mesopotamia, termasuk Patriach Zacharias. Pertemupuran juga berlangsung di daerah Tyre yang menyebabkan 2.000 orang Yahudi dibantai oleh orang Kristen. 

• Pada tahun 619 M, Rasulullah SAW melakukan perjalanan isra’ dari Masjidil Haram ke Baitul Maqdis kemudian melanjutkan mi’raj ke langit. Dengan demikian, Baitul Maqdis menjadi terminal pertama Rasulullah SAW selama perjalanan isra' dan mi'raj. Beliau juga menjadi imam shalat bagi para Nabi di Baitul Maqdis. 

• Tahun 622 M, Rasulullah SAW hijrah dari Makkah ke Madinah. Ketika itu kaum Muslim masih menjalankan shalat menghadap ke Baitul Maqdis di Palestina. Lalu pada suatu ketika, Rasulullah SAW shalat di Masjid Dzulqiblatain, turunlah Malaikat Jibril dan memerintahkan Rasulullah SAW untuk mengubah arah kiblat dari Baitul Maqdis ke Makkah al-Mukarramah. Dengan demikian, bumi Palestina menjadi arah kiblat pertama kaum Muslim. 

• Tahun 627 M, Romawi berhasil merebut kembali Yerusalem dari Persia. Persiapan untuk merebut kembali Yerusalem telah dimulai sejak tahun 622 M. Serangan benar-benar dilancarkan pada akhir 627 M dalam sebuah pertempuran musim dingin bernama Nineweh di Mesopotamia. Persia kalah, lalu perburuan dan pembantaian kepada orang-orang Yahudi dimulai. Seluruh orang Yahudi di Yerusalem dan Galilea dibunuh. Hanya mereka yang berhasil melarikan diri ke Mesir yang dibiarkan hidup. ***


Baca juga:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar yang bermanfaat