Kamis, 10 Desember 2020

Mendadak Bodoh

Jahiliah adalah zaman kebodohan. Masyarakatnya menyembah berhala yang tak bisa melakukan apa pun. Jangankan membantu menyelesaikan masalah, sekadar bicara pun tak bisa.

Namun, di zaman Rasulillah SAW, tak semua orang yang menyembah berhala adalah bodoh. Ada juga yang pintar. Abu Jahal, misalnya. Ia jelas bukan orang bodoh.

Abu Jahal bernama asli Amr bin Hisyam bin Mughirah. Oleh masyarakat Makkah, ia dijuluki Abul Hakam. Artinya, bapak kebijaksanaan.

Julukan itu diberikan karena ia dianggap cerdas. Apalagi, ia juga orang terpandang. Ia pemuka suku Quraisy dari kabilah Kinanah. Ia diizinkan mengikuti Darun Nadwah, yakni forum yang hanya dihadiri para pembesar Quraisy. 

Di forum inilah para pemuka Quraisy bersepakat hendak membunuh Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW). Namun, mereka bingung bagaimana cara yang tepat agar Bani Abdi Manaf, keluarga Rasulullah SAW, tidak menggugat dan menuntut qishas kepada mereka.

Ada banyak usulan di forum itu. Tapi, semuanya ditolak. Abu Jahal lalu  mengajukan usul agar setiap kabilah mengutus satu pemuda paling kuat, gagah, dan paling mampu mengeksekusi rencana tersebut. Masing-masing pemuda diberi pedang yang terhunus. Mereka harus bersama-sama menyerang Rasulullah SAW, serentak, dan satu komando.

Jika Bani Abdi Manaf menuntut, kata Abu Jahal, mereka tak akan mampu melawan banyak suku. Mereka hanya akan meminta ganti diyat 100 ekor unta.

Rencana inilah yang kemudian dijalankan oleh kaum kafir Quraisy. Meskipun Allah Ta'ala tak berkendak atas rencana ini, namun dari usulan tersebut kita bisa menilai bagaimana cerdasnya Abu Jahal.

Akan tetapi, dalam hal aqidah, Abu Jahal mendadak bodoh. Rasanya tak mungkin Abu Jahal tak tahu kalau Lata dan Uzza, dua berhala yang ia sembah, tak mampu memberikan apa pun kepadanya. Padahal, seorang budak wanita pada zaman itu saja tahu.

Tersebut kisah sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Hajar dalam al-Ishabah, seorang budak bernama Zunairah, ketika dibebaskan oleh Abu Bakar, matanya dalam keadaan buta. Seorang Quraisy berkata, "Yang menghilangkan penglihatannya adalah Lata dan Uzza."

Mendengar hal itu Zunairah langsung berkata, "Mereka semua pendusta. Demi Ka'bah, sesungguhnya Lata dan Uzza tidak sedikit pun bisa mendatangkan bahaya dan juga manfaat bagiku."

Jika seorang budak wanita saja tahu, bagaimana mungkin seorang cendekiawan seperti Abu Jahal tidak tahu? 

Yang jelas, kebencian Abu Jahal kepada Muhammad SAW begitu besar. Abu Hurairah bercerita, sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim, bahwa suatu ketika Abu Jahal bertanya kepada penduduk Makkah, "Benarkah Muhammad pernah bersujud di tengah-tengah (di hadapan) kalian (menghadap Ka'bah)?"

Seorang dari penduduk Makkah menjawab, "Ya, benar."

Maka Abu Jahal berkata, "Demi Lata dan Uzza, andai aku melihatnya (Muhammad) melakukan hal tersebut, niscaya aku akan memenggal lehernya atau aku akan membenamkan wajahnya ke tanah."

Kebencian seperti ini pula yang membuat iblis bersikap bodoh. Iblis mengakui bahwa tiada Tuhan selain Allah Ta'ala. Namun, karena kebenciannya kepada Adam Alaihissalam, membuat ia mendadak bodoh. Ia ingkar kepada Allah Ta'ala

Semoga Allah Ta'ala melindungi kita dari sikap "mendadak bodoh". Aamiin. ***




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar yang bermanfaat