Senin, 21 September 2020

Generasi Terbaik dan Generasi yang Menakjubkan

Pada suatu hari, seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam (SAW), sebagaimana diriwayatkan oleh Aisyah Ra, "Siapakah sebaik-baik manusia?”

Rasulullah SAW menjawab, "(Yaitu) kurun (generasi) yang aku hidup sekarang ini, kemudian kurun berikutnya, kemudian kurun berikutnya.”

Dari jawaban ini tergambar bahwa generasi Rasulullah SAW dan para sahabat adalah generasi terbaik sepanjang zaman. Tak ada generasi yang kualitasnya melebihi mereka.

Lantas bagaimana dengan kaum Muslim yang lahir jauh hari setelah generasi Rasulullah SAW? Mereka, oleh Rasulullah SAW, disebut generasi yang imannya menakjubkan. Ini tergambar dari kisah yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dan juga oleh Abu Yala serta Imam al-Hakim.

Pada suatu hari selepas subuh, cerita Ibnu Abbas, Rasulullah SAW duduk menghadap para sahabatnya. Kemudian, Rasulullah SAW bertanya,  “Siapakah makhluk Tuhan yang imannya paling menakjubkan?"

Sahabat menjawab, 'Malikat, ya Rasulullah.”

Rasulullah SAW menimpali, "Bagaimana malaikat tidak beriman sedangkan mereka pelaksana perintah Tuhan?"

"Kalau begitu...," kata sahabat lagi, "...para Nabi ya Rasulullah."

"Bagaimana para Nabi tidak beriman sedangkan wahyu dari langit turun kepada mereka?" kata Rasulullah SAW menimpali.

Para sahabat mencoba menjawab lagi, "Kalau begitu, keimanan kami, sahabat-sahabatmu, ya Rasulullah.”

Rasulullah SAW kembali menolak jawaban para sahabatnya. "Bagaimana sahabat-sahabatku tidak beriman, sedang mereka menyaksikan apa yang mereka saksikan. Mereka bertemu langsung denganku, melihatku, mendengarkan kata-kataku, dan menyaksikan sendiri tanda-tanda kerasulanku.”

Para sahabat terdiam. Lalu Rasulullah SAW dengan lembut bersabda, "Yang paling menakjubkan imannya adalah kaum yang datang sesudah kalian semua. Mereka beriman kepadaku, tanpa pernah melihatku. Mereka membenarkan perkataanku tanpa pernah menyaksikanku. Mereka mengimani al-Quran dan mengamalkan apa-apa yang ada di dalamnya. Mereka membela aku seperti kalian membelaku. Alangkah inginnya aku berjumpa dengan saudara-saudaraku itu."

Setelah itu, Rasulullah SAW membacakan surat Al-Baqarah [2] ayat 3, “(Yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, mendirikan shalat, dan menginfakan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka."

Itulah kita, generasi yang lahir jauh setelah generasi Rasulullah SAW. Genarasi yang memiliki tantangan amat berat. Sebab, selain karena kita tidak hidup bersama Rasulullah SAW, godaan agar kita melenceng dari jalan yang lurus amat besar. Belum lagi paksaan baik secara terang-terangan atau secara halus  agar kita jauh dari Islam sungguh berat. Kalau bukan karena pertolongan Allah Ta'ala, pastilah kita sudah lama tergelincir.

Maka bersyukurlah bila Allah Ta'ala  masih menanamkan iman yang kuat pada diri kita hingga saat ini. Itulah nikmat paling besar, melebihi nikmat apa pun di dunia ini.

Wallahu alam. ***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar yang bermanfaat