Kamis, 17 September 2020

Alangkah Mengerikan Jahannam Itu!

Allah Ta'ala banyak memberikan gambaran tentang neraka di dalam al-Quran. Pada beberapa ayat, neraka digambarkan sebagai api yang bergejolak dan mampu mengelupaskan kulit kepala (al-Maarij [70]:15-16 dan al-Muddassir [74]: 29). Pada ayat lain neraka digambarkan sebagai api yang sangat panas (al-Qoriah [101]:11) dan menyala-nyala (al-Mulk [67]:5).

Lalu, dalam surat al-Humazah [104]:6-7, Allah Ta'ala menggambarkan bahwa neraka adalah api yang dinyalakan dan naik sampai ke hati. Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam (SAW) menjelaskan maksud dari ayat ini sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnul Mubarak, "Sesungguhnya neraka itu memakan penghuninya. Ketika telah naik ke hati, ia baru berhenti, kemudian kembali lagi seperti semula. Selanjutnya ia memakan penghuninya lagi sampai naik ke hatinya. Begitulah selamanya."  

Di dalam surat al-Hajj [22}] ayat 22, Allah Ta'ala juga menceritakan bahwa para penghuni neraka, karena tak kuat menahan siksa, berusaha untuk keluar dari neraka. ”Setiap kali mereka hendak keluar darinya (neraka) karena tersiksa, mereka dikembalikan (lagi) ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan) 'Rasakanlah azab yang membakar ini'."

Rasulullah SAW pernah menjelaskan, sebagaimana diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Abu Hurairah, "Neraka dinyalakan selama seribu tahun sampai memerah, lalu dinyalakan seribu tahun lagi sampai memutih, kemudian dinyalakan lagi selama seribu tahun sampai menghitam, sehingga akhirnya ia menjadi hitam pekat.”

Allah Ta'ala juga menjelaskan dalam al-Qur'an bahwa neraka memiliki tingkatan. "Jahannam itu memiliki tujuh pintu. Tiap-tiap pintu telah ditetapkan untuk golongan tertentu dari mereka," (Al Hijr [15]:44).

Ali bin Abu Thalib dalam sebuah khutbah berkata tentang ayat ini, sebagaimana diriwayatkan oleh Ismail Ibnu Aliyyah dan Syubah, "Sesungguhnya pintu-pintu Jahannam itu bertingkat-tingkat. Sebagian berada di atas sebagian yang lain."

Adapun nama-nama tingkatan tersebut, menurut Ibnu Juraij, adalah Jahannam, Lazha, Saqqar, Huthomah, Jahim, Sair, dan Hawiyah. Imam al Qurthubi dalam bukunya Rahasia Kematian, Alam Akhirat, dan Kiamat, menjelaskan lebih detil soal pintu-pintu tersebut.

Pintu pertama, Jahannam, berarti menjumpai. Maksudnya, neraka pasti akan menjumpai manusia lalu memakan daging mereka. Sebagian ulama menyebut siksaan dalam neraka tingkatan ini paling ringan. Ia diperuntukkan bagi umat Muhammad SAW yang durhaka.

Pintu kedua, Lazha, berarti api yang bergejolak. Ia mampu mengelupaskan kulit kepala. Sedang pintu ketiga, Saqqar, berarti burung elang. Ia tak hanya memakan daging, tapi juga meluluhkan tulang. 

Pentu keempat, Huthamah, yakni neraka menyala-nyala dan naik sampai ke hati, sebagaimana dijelaskan dalam surat al-Humazah [104] ayat 5 sampai 7. Neraka ini juga melontarkan bunga-bunga api sebesar istana, sebagaimana firman Allah Ta'ala dalam al-Mursalat [77] ayat 32 dan 33, "Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana, seolah-olah ia iringan unta yang kuning."

Pintu kelima, Jahim, berarti selalu menyala-nyala.  Onggokan baranya sangat besar, bahkan lebih besar dari dunia. Kemudian pintu keenam, Sair, berarti yang membakar. Ia tak pernah padam sejak diciptakan. Di dalamnya terdapat tiga ratus istana, dan di setiap istana terdapat 300 rumah, dan di setiap rumah ada 300 macam siksaan. Di dalamnya juga terdapat sumur al-huzni, atau sumur kesedihan yang paling dahsyat.

Pintu ketujuh, Hawiyah, berarti “jurang yang dalam.” Siapapun yang jatuh ke dalamnya tak akan bisa keluar lagi untuk selama-lamanya. Di sinilah musuh-musuh Allah Ta'ala akan dilemparkan. Di dalamnya terdapat gunung api. Para penghuninya akan kepayahan mendaki karena terus menerus disiksa. Ini digambarkan oleh Allah Ta'ala dalam surat al-Muddassir [74] ayat 17, "Aku akan membebaninya mendaki pendakian yang memayahkan."

Untuk membandingkan seperti apa perbedaan para penghuni neraka dan para penghuni surga, Rasulullah SAW pernah bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Anas bin Malik, bahwa di hari kiamat nanti Allah Ta'ala mendatangkan seorang kafir yang hidupnya sangat enak selama di dunia. Allah Ta'ala kemudian berfirman, "Tenggelamkan ia sekali saja ke dalam neraka."

Orang tersebut pun ditenggelamkan. Setelah keluar, ia ditanya , “Hai fulan, apakah engkau merasakan kenikmatan barang sekali saja?” 

Ia menjawab, “Tidak! Aku tidak merasakan ada kenikmatan sama sekali.”  Ia telah lupa dengan segala kenikmatan yang pernah ia rasakan selama di dunia.

Lalu , Allah Ta'ala mendatangkan seorang mukmin yang hidupnya sangat menderita selama di dunia. Allah Ta'ala berfirman, "Tenggelamkan ia sekali saja ke dalam surga."

Orang tersebut pun ditenggelamkan. Setelah keluar, ia ditanya, "Hai fulan! Apakah engkau mengalami satu penderitaan atau kesengsaraan sekali saja?"

Ia menjawab, "Aku tidak mengalami penderitaan dan kesengsaraan sama sekali." Rupanya ia telah lupa dengan segala kesengsaraan yang pernah ia rasakan selama di dunia.

Demikianlah, sungguh dahsyat dan mengerikan siksa neraka, sampai Ka'ab al-Ahbar, seorang perawi hadits dari kalangan tabiin, mengatakan, "Demi Allah yang jiwa Ka'ab berada dalam gengaman-Nya, seandainya kamu berada di dunia belahan timur dan neraka berada di dunia belahan barat dalam keadaan terbuka, niscaya otakmu akan keluar melalui sepasang lubang hidungmu karena pengaruh panasnya."

"Wahai manusia," kata Ka'ab lagi. "Apakah kalian mempunyai kekuatan dan kesabaran menghadapi hal itu? Ketahuilah, taat kepada Allah jauh lebih ringan bagi kalian dari pada menanggung azab tersebut."

Wallahu alam. ***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar yang bermanfaat