Kamis, 23 Februari 2017

Jangan Pernah Kita Lupa ...

Ada sebuah yayasan kecil yang selama ini tak pernah menjadi perhatian publik. Kantor yayasan menyatu dengan rumah pimpinannya. Jumlah pengurus bisa dihitung dengan jari. Pembina dan ketua adalah ulama yang tak pernah terdengar punya ambisi memperkaya diri.

Jangan pernah kita lupa ...

Gegap gempita Aksi Bela Qur'an di penghujung 2016 adalah karena yayasan ini. Aksi 411 dan 212 melahirkan banyak pahlawan, namun jasa yayasan ini tak pernah disebut-sebut meski cuma sekali. Para orator bergantian memompakan semangat umat dari depan, sedangkan yayasan ini senantiasa memompakan dana umat dari belakang. 

Jangan pernah kita lupa ...

Yayasan ini telah menyediakan dirinya sebagai pintu masuk sumbangan ikhlas masyarakat yang hendak membela Kitab Sucinya yang dinista. Rekening yayasan telah dipinjam, kuasa dana telah ditandatangani, semata karena ingin memudahkan aksi.

Jangan pernah kita lupa ...

Yayasan kecil itu kini telah dikriminalisasi. Para pengurus, pembina, dan pengawas telah dipanggil polisi berkali-kali. Ketuanya telah ditetapkan sebagai tersangka, bahkan dana umat ikut dicurigai. Beginilah gambaran negeri ini.

Jangan pernah kita lupa ...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar yang bermanfaat