Kamis, 17 Maret 2016

Fatimah

Aku seorang ayah yang memiliki anak perempuan berusia 9 tahun. Setiap malam, gadis kecil ini selalu menunggu kedatanganku, menanti dekapan hangat dan mendengar cerita-cerita menarik sebelum ia beranjak tidur.

Maka aku ... sebagai seorang ayah ... tak bisa membayangkan kepedihan Fatimah, putri kecil berusia 12 tahun, warga Dusun Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, ketika Jumat lalu (12/3) melihat sang ayah pulang dengan tubuh kaku dan mata yang tak pernah terbuka lagi. Konon, kepala sang ayah telah dibenturkan hingga nyawanya lepas dari badannya.

Mungkin Fatimah tahu bahwa beberapa hari sebelumnya sang ayah telah "diangkut" saat beliau selesai menunaikan shalat magrib di sebuah masjid di dekat rumahnya. Namun, atas alasan apa sang ayah harus dihilangkan nyawanya, jelas amat sulit menjelaskan kepada gadis kecil itu. 

Aku ... sebagai seorang ayah ... mengutuk mereka yang telah tega merenggut kebahagiaan Fatimah, putri kecil Siyono ...