Ketika Muadz bin Jabal akan diangkat menjadi gubernur Yaman, Rasulullah
SAW bertanya pada Muaz. "Bagaimana kamu memutuskan masalah yang kamu
hadapi sehingga sama dengan keputusanku?"
Muadz menjawab, "Aku akan memutuskan berdasarkan al-Qur'an, ya Rasulullah."
Lalu Rasulullah SAW bertanya lagi, "Bagaimana jika tidak kamu temukan jawabannya dalam al-Qur'an?"
"Aku akan memutuskan berdasarkan sunnahmu, ya Rasulullah," jawab Muadz.
"Bagaimana jika tak kamu temukan juga dalam sunnahku?" tanya Rasulullah SAW lagi.
"Aku akan berijtihad," jawab Muadz.
Lalu Rasulullah SAW menepuk dada sebagai ungkapan rasa gembira mendengar jawaban Muadz.
Dalam perjalanan sejarah kemudian kita tahu bahwa Muadz sukses menjalankan tugasnya sebagai Gubernur Yaman.
Dari cerita tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa seorang pemimpin haruslah paham apa yang dikehendaki Allah SWT dalam al-Qur'an serta apa yang dikehendaki Allah SWT dalam sunnah Rasul-Nya dan mau menomorsatukan kehendak Allah SWT di atas logika dan akalnya.
Mari kita berdoa semoga Allah SWT mengkaruniai negeri ini dengan pemimpin yang seperti itu. Amin!
Muadz menjawab, "Aku akan memutuskan berdasarkan al-Qur'an, ya Rasulullah."
Lalu Rasulullah SAW bertanya lagi, "Bagaimana jika tidak kamu temukan jawabannya dalam al-Qur'an?"
"Aku akan memutuskan berdasarkan sunnahmu, ya Rasulullah," jawab Muadz.
"Bagaimana jika tak kamu temukan juga dalam sunnahku?" tanya Rasulullah SAW lagi.
"Aku akan berijtihad," jawab Muadz.
Lalu Rasulullah SAW menepuk dada sebagai ungkapan rasa gembira mendengar jawaban Muadz.
Dalam perjalanan sejarah kemudian kita tahu bahwa Muadz sukses menjalankan tugasnya sebagai Gubernur Yaman.
Dari cerita tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa seorang pemimpin haruslah paham apa yang dikehendaki Allah SWT dalam al-Qur'an serta apa yang dikehendaki Allah SWT dalam sunnah Rasul-Nya dan mau menomorsatukan kehendak Allah SWT di atas logika dan akalnya.
Mari kita berdoa semoga Allah SWT mengkaruniai negeri ini dengan pemimpin yang seperti itu. Amin!