Senin, 06 Juli 2015

Berdiamlah Sejenak di Rumah Allah

“Rasulullah SAW beriktikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan sampai Allah mewafatkan beliau.“ (Riwayat Bukhari dan Muslim)

o0o

Sekali waktu, kita perlu berdiam sejenak. Menyendiri dan menyepi di tempat yang mulia, di ”rumah Allah”, dan berdekat-dekatan dengan Sang Pemilik Rumah, Allah SWT, di waktu yang amat baik, yakni 10 hari terakhir di Bulan Ramadhan. Inilah namanya iktikaf.

Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ad-Daruquthni, dan Baihaqi, disebutkan bahwa selama beriktikaf, Rasulullah SAW tidak menjenguk orang sakit dan tidak pula melayat serta mengantarkan jenazah. Ia tetap berdiam diri di dalam masjid untuk bertaqarub ilallah (berdekat-dekatan dengan Allah).

Semua orang pasti paham bahwa menjenguk orang sakit dan mengantarkan jenazah adalah pekerjaan mulia. Namun, untuk pekerjaan yang semulia itu, Rasulullah SAW tidak melakukannya, khusus di saat iktikaf.

Jadi tergambarlah betapa pentingnya ibadah ini. Jika sosok semulia Rasulullah SAW saja tak pernah melalaikan amalan tersebut, maka tak pantas rasanya kita yang bergelimang dosa ini justru melalaikannya.

Mari kita habiskan 10 malam terakhir kita untuk berdiam sejenak di rumah Allah!

Wallahu a'lam.