Jumat, 14 November 2014

Perkuat Komitmen Lewat Halaqoh Muharram

"Apa indikator seorang kader telah menjalankan budaya Hidayatullah?" tanya Ketua Umum Pimpinan Pusat Hidayatullah, Dr Abdul Mannan, kepada para kader Hidayatullah se Sumatera yang pada Sabtu-Ahad (8-9 November) berkumpul di Kampus Hidayatullah Rejang Lebong, Bengkulu.


Pertanyaan tersebut kemudian dijawab sendiri olehnya. "Budaya kita bukan sekadar panjang jenggotnya dan hitam jidatnya." Tapi, kata Abdul Mannan dalam pembukaan halaqoh, kita telah menjalankan budaya Hidayatullah apabila kita paham visi dan misi Hidayatullah, lalu serius memperjuangkannya dalam bingkai manhaj sistematika nuzulnya wahyu.

Bagian dari memperjuangkan visi dan misi tersebut tercermin dalam komitmen semua kader untuk berimamah dan berjamaah. "Kita ini ibarat jamaah shalat yang terkomando dengan baik," jelasnya lagi.

Sebagai contoh, semua kader Hidayatullah harus siap apabila ditugaskan berdakwah ke daerah-daerah terpencil, atau dimutasikan dari satu daerah ke daerah yang lain. "Tidak boleh ada yang memutasikan dirinya sendiri, atau menolak untuk dimutasi," Kata Abdul Mannan.

Namun, di sisi lain, ketaatan kader Hidayatullah kepada pimpinan bukan ketaatan buta, tapi ketaatan yang dimotivasi oleh ideologi.

Saat penutupan hari kedua, kader-kader Hidayatullah se-Sumatera, dipimpin oleh Ketua PW Hidayatullah Sumatera Selatan, membacakan ikrar komitmen. Ikrar tersebut berisi ketaatan kepada seluruh keputusan Pimpinan Umum Hidayatullah dan seluruh unsur pimpinan Hidayatullah, serta sungguh-sungguh menjalankan segala tugas yang diamanahkan, dan memberikan apa yang terbaik yang dimliki. ***