Senin, 21 April 2014

Berburu Bahan Pakaian di Cipadu

Bila Anda tertarik membuka usaha jual beli pakaian, ada baiknya Anda mengunjungi jalan KH Wahid Hasyim, Tangerang, Banten. Di sepanjang jalan ini banyak berdiri toko-toko yang menjual bahan-bahan pakaian, termasuk bahan gorden, sprei, dan bantal.

Kawasan ini dikenal dengan sebutan Cipadu, terletak di sebelah selatan Tangerang, Propinsi Banten, kira-kira 26 km arah utara Depok, Jawa Barat.

Untuk menuju kawasan ini, Anda bisa melewati jalur utara atau selatan. Dari arah utara, Anda bisa masuk dari kawasan Cileduk, Kebayoran Lama. Ssedang dari arah selatan, Anda bisa berbelok dari jalan Ceger, Bintaro Raya.

Harga bahan pakaian di kawasan ini bisa dua atau tiga kali lebih murah dibanding harga di pasar biasa. Bahkan, bila dibandingkan dengan harga di pasar modern, bisa empat kali lebih murah.

Harga bahan pakaian yang dijual Rp 70 ribu per meter di Mall Depok, Jawa Barat, misalnya, bisa dijual Rp 60 ribu per kilo di Cipadu. Satu kilo sama dengan 3,5 meter.

Namun, untuk harga pakaian jadi, harga di Cipadu tak terlalu jauh berbeda dengan harga di pasar-pasar biasa. Memang, di Cipadu, tak terlalu banyak ditemukan penjual pakaian jadi. Jauh lebih banyak penjual bahan-bahannya saja.

Rumah Petakan
Bila Anda punya waktu agak longgar, coba sempatkan menjelajahi rumah-rumah petakan yang terdapat di belakang toko-toko yang berdiri di sepanjang jalan. Rumah-rumah ini cukup banyak yang dijadikan tempat usaha menjahit pakaian.

Hanya saja mereka tidak melayani pembelian per lembar. Biasanya mereka hanya melayani pembelian per kodi atau per lusin. Satu kodi berisi 20 lebar pakaian jadi, sedang satu lusin berisi 12 lembar pakaian jadi.

Di rumah-rumah bertipe 21, 27 atau 36 ini bertumpuk pakaian-pakaian jadi. Menurut Lia, salah seorang pemilik usaha menjahit pakaian jadi di gang Mandor, kepada penulis pada 15 Maret 2014, mereka menjual produknya ke toko-toko di Jakarta, termasuk Tanah Abang, Jakarta Pusat, pasar yang memang dikenal banyak menjual pakaian jadi, dan kota-kota besar lainnya.

Bahkan, Lia mengaku, beberapa kali ia mengirim produknya ke negara tetangga seperti Malaysia. Ehm... rumah boleh petakan, tapi bisnis telah melebar hingga ke luar negeri. Silahkan jika Anda berminat!