Senin, 16 September 2013

Raih Bahagia dengan Ridha

... Di antara kebahagiaan anak Adam adalah ridhanya kepada apa yang ditetapkan Allah. Di antara penderitaan anak Adam adalah marahnya kepada apa yang ditetapkan Allah ... (Riwayat Tirmidzi)
 
Orang beriman semestinya sanggup menerima apapun ketetapan Allah SWT atasnya. Musibah sekalipun, bagi orang beriman, tak menjadikan ia berburuk sangka kepada Allah SWT. Ia ridha atas apapun ketetapan Allah SWT kepadanya.

Bisa ditebak, orang yang ridha kepada Allah sudah pasti akan bahagia, baik dunia apalagi di akhirat. Orang yang ridha akan memperoleh kekayaan yang hakiki.

Namun, ridha tak cukup sekadar ucapan. Ridha adalah persoalan hati. Ia membutuhkan iman. Ia bagian dari cabang-cabang iman.

Bagaimana mungkin seseorang bisa ridha kepada Allah SWT sementara ia sendiri belum mengimani apa saja yang dijanjikan Allah SWT kepada manusia. Tak mungkin seseorang bisa ridha tanpa merasa cinta kepada Allah SWT dan rindu untuk bertemu dengan-Nya.

Wallahu a’lam.

(Dipublikasikan oleh Majalah Suara Hidayatullah edisi September 2013)