Senin, 30 Juli 2012

Narkoba Musuh Kaum Muslim

”Jauhilah induk dari segala kejahatan (khamr, termasuk narkoba).” (Riwayat an-Nisa’i)


Badan Narkotika Nasional (BNN) belum lama ini merilis sebuah data amat mengejutkan. Menurut lembaga yang dibentuk pemerintah tersebut, jumlah pengguna narkoba di Indonesia sudah mencapai 4,2 juta orang. Beberapa yayasan penanganan narkoba malah mencatat jumlah 5 juta orang. Jumlah ini setara dengan 2 persen penduduk Indonesia.

Anda tentu keliru bila menganggap angka 2 persen itu masih kecil. Coba bayangkan, andai ada 50 orang Indonesia berkumpul, maka seorang di antaranya adalah pengguna narkoba.

Mengumpulkan 50 orang di negeri ini bukan perkara sulit. Andai siswa dua kelas dikumpulkan, jumlahnya sudah lebih dari 50 orang. Para remaja dan anak muda dari satu RT, jika dikumpulkan, juga sudah mencapai 50 orang. Bahkan, jumlah jamaah satu shaf saja di beberapa masjid raya di Jakarta juga mencapai 50 orang.

Mari kita simak lagi data perkembangan jumlah pengguna narkoba dari tahun ke tahun di negeri ini. Pada tahun 2005 BNN mencatat jumlah pengguna narkoba 2 juta orang. Angka ini naik menjadi 3,3 juta pada 2008. Dan, empat tahun kemudian, kenaikannya sudah mencapai lebih dari dua kali lipat ketimbang 7 tahun sebelumnya.

Data-data ini menunjukkan kepada kita bahwa seorang pengguna narkoba dari 50 penduduk Indonesia yang berkumpul tadi tak akan tinggal diam. Ia akan membujuk orang-orang lain di sekelilingnya untuk ikut terjerat narkoba. Tadinya cuma seorang, tahun depan jumlahnya bisa 2, 3, 4, bahkan mungkin 10.

Jangan lupa, narkoba itu candu. Sudah sering kita mendengar bagaimana sulit seseorang yang sudah terjerat narkoba untuk keluar dari kecanduannya.

Fakta lain, Indonesia adalah negara kepulauan yang amat mudah disusupi oleh barang-barang haram tersebut. Garis pantai kita terpanjang di dunia, sementara pertahanan laut kita lemah. Kondisi ini diperparah lagi oleh mental kebanyakan pemimpin kita yang korup dan tak tahan terhadap tekanan asing.

Sementara di sisi lain, Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Banyak yang berharap kebangkitan Islam dimulai dari negara ini. Tak sedikit musuh-musuh Islam berharap agar para pemuda Muslim di negeri ini binasa dengan narkoba sebelum kebangkitan itu terjadi. Masihkah kita tak ngeri membayangkan semua itu?

Persoalan narkoba bukan sekadar persoala negara. Persoalan narkoba adalah persoalan kaum Muslim di negeri ini. Dalam Islam, pengharaman narkoba dan miras melebihi pengharaman atas makanan seperti babi dan bangkai. Sebab, narkoba adalah induk kejahatan. Berawal dari narkoba, orang bisa melakukan kejahatan-kejahatan lain.

Kata Rasulullah SAW dalam Hadits yang diriwayatkan an-Nasa’i, ”Jauhilah induk dari segala kejahatan.”

Bahkan, Allah SWT melaknat 10 kelompok manusia berkaitan dengan narkoba dan miras, yaitu orag yang memproduksi, minta diproduksi, pengonsumsi, pengantar, yang minta diantarkan, yang menyiapkan, yang menjual, yang memakan hasilnya, pembelinya, dan yang dibelikan (Riwayat al-Baihaqi).

Jadi, mari kita selamatkan generasi Muslim dari narkoba. Mari kita nyatakan perang kepada siapa saja yang tergolong 10 orang tadi. Mereka jangan hanya dijauhi, tapi harus dilenyapkan. Mudah-mudahan Allah SWT membantu kita semua. Amin!

(Dipublikasikan oleh Majalah Suara Hidayatullah edisi Juli 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar yang bermanfaat