Dalam kamus bahasa Jawa, ndableg berarti tidak mau memperhatikan orang yang menyuruh atau menasihatinya, berbuat sesuka hati tanpa memperhatikan orang lain.
Ayam dan kebanyakan hewan lainnya tak akan peduli ketika diusir oleh manusia. Selagi ada makanan di sana, ia akan datang lagi. Ndableg! |
Orang yang ndableg sudah pasti tak akan mau mengikuti nasehat orang lain. Sekadar memperhatikan saja ia ogah, apalagi mengikuti!
Biasanya, orang yang ndableg juga suka berkelit. Meskipun cara berkelitnya tak masuk akal, tetap saja ia akan bertahan dengan sikap dan pendiriannya.
Tak heran bila orang yang ndableg sering kali juga ngeyel. Dalam kamus bahasa Jawa, ngeyel berarti tidak mau mengalah, susah diatur, atau ingin menang sendiri.
Dalam dunia dakwah, kita akan sering menemukan orang yang ndableg. Mereka tidak mau dinasehati. Ada yang tak mau diajak untuk mengenal siapa Tuhan yang berhak untuk disembah. Meskipun telah disodorkan kepada mereka sejumlah bukti, tetap mereka menolaknya.
Ada pula orang yang telah mengakui Tuhan yang benar dan Rasul yang benar, namun menolak untuk mengikuti seruan-Nya lewat Rasul-Nya.
Cara mereka menolak juga bermacam-macam. Ada yang masih mau mendengarkan nasehat namun tak mau mengikutinya. Nasehat bagi mereka seperti masuk dari telinga kanan lalu keluar dari telinga kiri. Meskipun telah diberikan berkali-kali, mereka tetap saja ingkar.
Ada pula orang-orang yang tidak mau mendengarkan nasehat sama sekali. Bila diajak mendekat ke majelis-majelis ilmu mereka menolak. Mereka lebih suka menjauh dari tempat-tempat kebaikan. Mereka ibarat orang yang menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.
Yang lebih parah adalah mereka yang tak sekadar menutup kedua telinganya, namun juga menyerang para juru dakwah, baik secara fisik maupun dengan ucapan. Mereka menyerang kebenaran dengan hujjah-hujjah baru yang mereka ciptakan sendiri.
Orang-orang dengan gambaran seperti di atas ada di sekitar kita. Bahkan, tak sulit menemukannya. Coba Anda buka laman sosial media, terutama twitter, lalu berselancarlah di sana, Anda pasti akan menemukan orang-orang dengan karakter seperti itu.
Mereka sebetulnya bukan orang-orang bodoh yang tak bisa membaca dan tak pandai bergaul. Mereka justru mengusai ilmu pengetahuan dan pandai berkomunikasi. Lagi pula, di era kebebasan informasi seperti sekarang ini, tak sulit menemukan kebenaran. Sumber bacaan demikian berlimpah dan mudah sekali diakses.
Lalu mengapa orang-orang dengan karakter seperti itu ada? Bukankah dunia ini akan lebih nyaman bila mereka tidak ada? Jawabnya, karena Allah Ta'ala memang menghendaki mereka ada!
Perhatikanlah firman Allah Ta'ala di dalam al-Qur'an surat Al-An'am [6] ayat 25. "Di antara mereka ada yang mendengarkan bacaanmu, wahai Muhammad. Namun, Kami telah menjadikan hati mereka tertutup sehingga mereka tidak mampu memahaminya, dan telinga mereka tersumbat. Dan kalaupun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak akan mau beriman kepadanya..."
Bahkan, kita dianjurkan oleh Allah Ta'ala untuk memperhatikan mereka itu. Ini juga diungkap dalam al-Qur'an surat An-Naml [27] ayat 69, "...Berjalanlah kamu di muka bumi, lalu perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa."
Jadi, tak perlu risau dengan keberadaan mereka. Tak perlu pula berkecil hati melihat tingkah polah mereka. Tetaplah menebar kebaikan dan mengajak mereka untuk meninggalkan jalan yang bengkok. Perkara mereka mau atau tidak, itu bukan urusan kita. Hanya Allah Ta'ala yang mampu membolak balikkan hati mereka. Allah Ta'ala pula yang kelak akan menghukum mereka.
Allah Ta'ala berfirman dalam al-Qur'an surat Al-A'raf [7] ayat 164, "Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata, 'Mengapa kamu menasihati kaum yang akan dibinasakan atau diazab Allah dengan azab yang sangat keras?' Mereka menjawab, 'Agar kami mempunyai alasan (lepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan agar mereka bertakwa'."
Mudah-mudahan madrasah Ramadhan yang baru saja kita lewati semakin menguatkan keimanan kita untuk menghadapi orang-orang yang ndableg agar mau mengikuti agama yang lurus bersama kita. Aamiiin. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar yang bermanfaat