Jumat, 15 Juli 2022

Mari Menjadi Muslim Rabbani

Allah Ta’ala berfirman dalam al-Qur'an surat Ali Imran [3] ayat 79, "... Jadilah kalian pengabdi-pengabdi Allah (Rabbaniyyin), karena kamu mengajarkan kitab dan karena kamu mempelajarinya."

Sebuah kubah dibawa oleh penduduk Papua untuk dipasangkan ke sebuah masjid

Dalam petikan ayat tersebut terdapat kata Rabbani atau Rabbaniyah. Inilah karakter utama ajaran Islam.

Para ulama menjelaskan kata “Rabbaniyah” berasal dari kata “ar-Rabb” yang ditambahi alif dan nun. Artinya, bersandar kepada Rabb, yaitu Allah Ta'ala.

Jadi, manusia yang Rabbani, sebagaimana terdapat dalam ayat di atas, adalah manusia yang memiliki hubungan yang baik dengan Penciptanya, memahami ajaran yang diturunkan-Nya, dan mengajarkannya kepada orang lain.

Yusuf Al Qaradhawi menjelaskan dua hal terkait Rabbaniyah. Pertama, Rabbaniyah terkait dengan target atau tujuan (Rabbaniyah al-Ghayah wa al-Wijhah). Kedua, Rabbaniyah terkait dengan manhaj atau metode (Rabbaniyah al-Mashdar wa al-Manhaj).


Apa target atau tujuan dari hidup manusia? Tentu saja ridho Allah Ta'ala. Tentang ini, ada banyak ayat al-Qur'an yang menjelaskannya. Salah satunya terdapat dalam surat al-Insyiqaq [84] ayat 6, "Wahai manusia! Sesungguhnya kalian telah bekerja keras menuju Tuhanmu, maka kalian akan menemui-Nya.”

Memang, tujuan kita menerapkan ajaran Islam dalam hidup itu ada banyak. Misalnya, untuk mendatangkan maslahat dan menghindarkan mafsadat, mengontrol hidup agar terhindar dari pertikaian, menjadikan hidup tenang dan tentram, atau memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Namun, muara dari semua tujuan tersebut adalah ridho Allah Ta'ala.

Demikian pula dengan metode atau cara atau manhaj (jalan yang terang) dalam menjalani hidup harus sesuai dengan Islam sebagaimana diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah saw. Islam adalah satu-satunya manhaj yang berasal dari Rabb (wahyu).  Tak mungkin salah dan keliru. 


Jadi, jika diuraikan lebih luas berdasarkan penjelasan di atas maka Muslim yang Rabbani adalah Muslim yang paham dan sadar akan tujuan hidupnya, berjuang untuk meniti jalan yang lurus (terang) untuk mencapai tujuan tersebut, mengajak dan memahamkannya kepada orang lain, serta selalu belajar tentang tujuan dan jalan tersebut.

Wallahu a'lam. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar yang bermanfaat