Sabtu, 19 Februari 2022

Agar Tak Terhalang Masuk Surga

Siapa pun pasti ingin sekali masuk surga. Namun, bagi orang-orang yang beriman (mukmin), Allah Ta'ala sediakan beberapa kiat untuk memudahkannya menuju surga. 

Ayat Kursi di dalam al-Qur'an

Salah satunya diungkapkan oleh Ust Muhammad Syari'ie, Lc, dalam Kajian Bakda Subuh di Masjid Baitul Karim, Pusat Dakwah Hidayatullah, pada Januari 2022.
 
Rasulullah SAW, kata Muhammad Syari'ie, pernah bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh An Nasai, "Siapa yang membaca ayat Kursi setelah selesai shalat wajib, maka tidak ada yang menghalangi orang ini masuk surga kecuali kematian."

Ini berarti, kata Muhammad Syari'ie, jika seseorang meninggal dunia setelah membaca ayat Kursi maka ia masuk surga. Karena itulah Ibnu Taimiyah, setelah mendengar Hadits ini, mengatakan, "Saya tidak pernah meninggalkan sekali pun membaca ayat Kursi sehabis shalat fardhu setelah mendengar Hadits ini."

Adakalanya kita sedang terburu-buru setelah selesai menunaikan shalat fardhu, karenanya tidak sempat lagi membaca dzikir secara lengkap. Dalam keadaan seperti ini, jelas Muhammad Syari'ie, usahakan jangan tinggalkan membaca ayat Kursi.


Namun, jika kita tidak sedang terburu-buru, sebaiknya bacalah dzikir secara lengkap, termasuk ayat Kursi di dalamnya. Urutannya, setelah menyelesaikan shalat fardhu biasanya kita membaca subhanallah, alhamdulillah, Allahu Akbar, barulah kita membaca ayat Kursi. Setelah itu dilanjutkan membaca surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan An Nas, dan seterusnya.

Selain itu, kata Muhammad Syari'ie, ayat Kursi juga memiliki keutamaan untuk menjaga diri kita dari berbagai gangguan. Hal ini sesuai dengan perkataan Rasulullah SAW dalam Hadits yang diriwayatkan oleh al-Hakim, "Siapa yang membacanya (ayat Kursi) ketika pagi, maka ia akan dilindungi oleh Allah dari berbagai gangguan hingga petang. Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi sampai pagi."

Ayat Kursi adalah ayat yang terdapat dalam surat al-Baqarah ayat ke 255. Bunyinya sebagai berikut: 

Allahu laaa ilaaha illaa huw, al-hayyul-qoyyuum, laa ta`khuzuhuu sinatuw wa laa na`uum, lahuu maa fis-samaawaati wa maa fil-ardh, mang zallazii yasyfa'u 'ingdahuuu illaa bi`iznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai`im min 'ilmihiii illaa bimaa syaaa`, wasi'a kursiyyuhus-samaawaati wal-ardh, wa laa ya`uuduhuu hifzhuhumaa, wa huwal-'aliyyul-'azhiim.

Artinya: Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi, Maha Besar.

Wallahu a'lam

(Dipublikasikan juga di tadabbur.republika.co.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar yang bermanfaat