Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, "Tidaklah Allah menurunkan penyakit, kecuali Dia juga menurunkan penawarnya."
Imam Muslim meriwayatkan Hadits serupa dari Jabir bin Abdullah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Setiap penyakit ada obatnya. Apabila obat itu tepat untuk suatu penyakit, penyakit itu akan sembuh dengan izin Allah Azza wa Jalla."
Perkataan Rasulullah SAW ini tentu melegakan kita yang belakangan ini dihebohkan oleh merebaknya virus corona. Virus ini konon penyebarannya begitu cepat. Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, mengumumkan sampai kini belum ditemukan obat penawarnya.
Kita meyakini bahwa apa yang diungkapkan Rasulullah SAW yang bersumber dari wahyu, pasti benar. Virus corona pasti ada penawarnya. Hanya saja, apa? Sampai sekarang kita belum tahu.
Di media sosial, berseliweran nasehat-nasehat kesehatan tentang upaya pencegahan virus ini. Ada yang menyebut jahe sebagai penawar. Ada juga jambu biji. Yang lain mengatakan bekam, yang lainnya menyatakan berjemur. Insya Allah semua nasehat itu diutarakan dengan tulus semata untuk membantu masyarakat agar terhindar dari virus ini.
Namun, di kalangan pegiat kesehatan, termasuk para dokter ahli, ada juga yang menyangkal sejumlah nasehat ini. Tentu saja mereka punya argumentasi medis yang bisa dipertanggungjawabkan keilmiahannya. Mereka merasa bertanggungjawab untuk meluruskan apa yang mereka anggap keliru.
Yang menjadi soal, masyarakat yang mengikuti diskusi medis ini menjadi bingung. Siapa yang benar? Siapa yang harus diikuti? Di sinilah kita perlu pertebal keyakinan bahwa sesungguhnya Allah lah yang menurunkan sebuah penyakit, dan Allah pula yang kuasa menyembuhkannya.
Memang, di dalam Hadits yang disebutkan di atas, menurut Syekh Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri, penulis Sirah Nabawiyah asal India, terdapat dorogan kepada kaum Muslim untuk berobat sebagai ikhtiar untuk sembuh. Namun, itu hanyalah sebab atas turunnya takdir Allah. Jika ia berkeyakinan lewat ikhtiar itu Allah akan hindarkan dia dari penyakit, maka insya Allah ia benar-benar akan terhindar.
Dalam al-Quran surat Al Anam [6] ayat 17, Allah Taala berfirman, "Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang (sanggup) menghilangkannya kecuali Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu."
Mari kita berikhtiar semaksimal mungkin untuk meghindari terjangkitnya virus ini. Jangan bingung! Lakukan apa yang kita yakini benar dengan menyebut nama Allah. Sebab, bukan semata ikhtiar itu yang akan menghindarkan kita dari segala macam penyakit, tapi Allah lah yang berkehendak atasnya. Jika Allah ridho maka kebaikan akan kita dapatkan.
Jangan lupa berdoa. Sebab, kata Ibnul Qayyim, "Doa adalah obat paling bermanfaat. Dia adalah musuhnya bala musibah, menghindarkan dan mengatasinya, serta menolak turunnya musibah."
Allahu alam.
Senin, 23 Maret 2020
Antara Obat dan Takdir Allah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar yang bermanfaat