Sabtu, 06 Oktober 2018

Daya Tarik Tulisan

Menulis itu mudah. Sama mudahnya dengan bercerita. Namun, sebagaimana cerita, tentu ada tulisan yang menarik, ada juga yang tidak.

Menarik tidaknya sebuah cerita tentu disimpulkan oleh pendengar, bukan penutur. Begitu juga tulisan, menarik tidaknya, disimpulkan oleh pembaca, bukan penulis.

Sering kali kita salah rasa. Menurut kita, tulisan yang kita buat sudah menarik, padahal menurut pembaca sama sekali tidak. Akibatnya, tulisan kita hanya menarik untuk kita, tapi tidak untuk orang lain.

Penulis yang ingin menunjukkan bahwa dirinya hebat, seringkali terjebak oleh egoisme seperti ini. Ia perlihatkan kehebatan dirinya, padahal pembaca sama sekali tak memerlukan itu. 

Yang dibutuhkan pembaca sebetulnya sederhana saja. Pertama, informasi yang lengkap dan menarik. Kelengkapan informasi yang harus disajikan penulis, secara sederhana, diistilahkan dengan 5W plus 1H . Yakni, what/apa (yang terjadi), where/di mana (peristiwa terjadi), who/siapa (yang terlibat dalam peristiwa tersebut), when/kapan (peristiwa berlangsung), why/mengapa (peristiwa itu bisa terjadi), dan how/bagaimana (peristiwa itu terjadi).

Adapun informasi yang menarik, menurut para pegiat jurnalistik, tergantung pada "nilai" informasi (berita) tersebut di mata pembaca. Ini biasa disebut news value. 

Ada bermacam-macam faktor yang mempengaruhi nilai sebuah informasi. Penjelasan tentang ini tentu amat panjang. Insya Allah akan kita kupas di lain waktu. Yang perlu dicatat adalah: penentuan news value didasarkan atas pembaca, bukan penulis.

Selain informasi, hal kedua yang dibutuhkan pembaca adalah motivasi. Jenis tulisan yang memotivasi ini biasanya tidak terkategori karya jurnalistik. Namun, sang motivator tetaplah harus rendah hati dalam bertutur. Bahkan, sang motivator harus lebih dulu melakukan apa yang ia dakwahkan kepada pembaca, sehingga tulisannya bukan sekadar "pepesan kosong".

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar yang bermanfaat