Selasa, 24 November 2015

Jurnalistik, Foto yang Bercerita

Bayangkan Anda saat ini sedang menggenggam sebuah kamera foto, lalu ada yang bertanya pada Anda, "Apa yang mau Anda foto?"

Anda mungkin saja menjawab, "Saya akan memfoto pameran buku," atau "Saya mau memfoto persawahan," atau "Saya mau memfoto pantai."

Jika pertanyaan tersebut berhenti sampai di sana maka besar kemungkinan gambar yang Anda dapatkan tak akan "berbicara". Mungkin saja gambar tersebut indah, tapi tak banyak informasi yang akan diperoleh dari gambar tersebut.

Karena itu pertanyaan tadi harus dilanjutkan, "Apa yang akan Anda ceritakan lewat jepretan kamera Anda?"

Jika demikian maka otak Anda mulai dipaksa berpikir lebih keras untuk menemukan jawabannya. Mungkin saja Anda akan menjawab, "Saya akan menunjukkan bahwa pameran buku itu banyak penggemarnya," atau "saya ingin menggambarkan bahwa musim kemarau ini tak membuat padi berhenti menguning," atau "saya akan menunjukkan bahwa abrasi yang disebabkan gelombang laut telah mengikis pantai amat parah."

Begitu pula karya seorang jurnalis. Karya tersebut harus mengandung pesan, bukan sekadar menggambarkan. Ia harus bisa menuntun pembaca terhadap kebenaran yang ingin disampaikan penulis, bukan sekadar memperlihatkan keindahan berbahasa dan bercerita.

Selamat berkarya!