Senin, 15 Juni 2015

Kader Hidayatullah Harus Berqur'an, Bukan Sekadar Belajar Qur'an

Sebelum bergabung dengan Hidayatullah, Ust Samsu Rijal Palu, salah seorang perintis Hidayatullah, mengaku sering mempelajari al-Qur'an. 

Namun, ia merasa ada hal yang kurang. "Ketika itu saya merasa baru mempelajari al-Qur'an, tetapi belum ber-Qur'an," kata Samsu dalam acara Silaturahim dan Sarasehan Dakwah, Pendiri dan Perintis Hidayatullah, di Batam, 12 Juni 2015.

Ketika dididik di Pesantren Hidayatullah, Gunung Tembak, Kalimantan Timur, pada tahun 1984, Samsu baru merasa belajar ber-Qur'an. "Saya diajarkan mengimplementasikannya," jelas dia lagi.

Ust Anshor Amiruddin, salah seorang anggota Dewan Syuro Hidayatullah, menambahkan bahwa Hidayatullah tak hendak memposisikan al-Qur'an hanya sebagai bahan untuk dikaji saja. 

Dulu, katanya, Ust Abdullah Said, pendiri Hidayatullah, begitu khawatir jika para kader Hidayatullah banyak menghabiskan waktunya untuk berdebat tentang al-Qur'an dan lupa mengamalkannya.

Pengamalan ber-Qur'an tersebut, kata Anshor lagi, dimulai dari bersahadat secara benar sebagaimana Allah SWT menurunkan surat pertama dalam al-Qur'an kepada Rasulullah SAW. 

Selanjutnya, kader Hidayatullah harus digembleng mengikuti sistematika turunnya wahyu sebagaimana dulu Allah SWT menggembleng Rasulullah SAW lewat wahyu demi wahyu.

Penggemblengan itulah yang membuat Ust Amin Mahmud, salah seorang perintis Hidayatullah, merasa enteng ketika dulu diminta Ust Abdullah Said untuk merintis cabang baru. 

"Pilihannya cuma ada dua, pergi ke Palembang (Sumatera Selatan) atau ke Papua. Jika ke Palembang, di sana banyak pembunuh. Jika ke Papua, nyamuknya sebesar anak ayam," kata Amin mengenang masa lalunya. Hal yang sama juga dirasakan oleh para perintis yang lain.

Anshor menambahkan, kader Hidayatullah yang telah digembleng dengan Qur'an akan merasakan adanya garansi dari Allah SWT.

"Karena garansi itulah kita tak pernah merasa rendah diri di hadapan orang lain, hina, apalagi takut. Sebab, Allah yang di Papua adalah juga Allah yang ada di Kalimantan Timur," katanya.