Untuk menjadi seorang jurnalis handal, teori saja tak cukup. Perlu
memperbanyak praktik. Namun, praktik saja tanpa mengetahui kaidah kerja
seorang jurnalis, juga tak cukup. Setidaknya ada 10 kaidah yang harus
dipatuhi oleh seorang jurnalis pemula. Inilah 10 kaidah tersebut:
1. Menulislah dengan alur "menarik sejak alinea pertama"
---> Para jurnalis sering mengistilahkannya dengan "piramida terbalik". Artinya, mulailah menulis dari informasi paling menarik. Yang kurang menarik, belakangan.
1. Menulislah dengan alur "menarik sejak alinea pertama"
---> Para jurnalis sering mengistilahkannya dengan "piramida terbalik". Artinya, mulailah menulis dari informasi paling menarik. Yang kurang menarik, belakangan.
2. Menulislah dengan kalimat dan alinea yang ringkas dan sederhana
---> Ringkas maksudnya tidak terlalu panjang. Satu kalimat upayakan habis dibaca dalam satu kali tarikan nafas. Satu alinea upayakan hanya beberapa baris saja, kira-kira lima hingga tujuh kalimat.
Sederhana maksudnya tidak bertele-tele dan tidak pula berulang-ulang.
---> Ringkas maksudnya tidak terlalu panjang. Satu kalimat upayakan habis dibaca dalam satu kali tarikan nafas. Satu alinea upayakan hanya beberapa baris saja, kira-kira lima hingga tujuh kalimat.
Sederhana maksudnya tidak bertele-tele dan tidak pula berulang-ulang.
3. Hindari menyajikan informasi yang normatif
---> Jangan menulis sesuatu yang sudah diketahui oleh orang banyak. Ini tidak akan menarik.
---> Jangan menulis sesuatu yang sudah diketahui oleh orang banyak. Ini tidak akan menarik.
4. Fokus dalam menulis, beralur dalam bercerita
---> Fokus artinya "dalam ke bawah", bukan "melebar ke samping". Beralur artinya jelas dari mana cerita ini bermula, kemana cerita ini bergerak, dan di mana cerita ini berakhir.
---> Fokus artinya "dalam ke bawah", bukan "melebar ke samping". Beralur artinya jelas dari mana cerita ini bermula, kemana cerita ini bergerak, dan di mana cerita ini berakhir.
5. Jangan lupa menyertakan unsur 5W+1H dalam tulisan.
---> Yakni, apa (yang terjadi), di mana (kejadiannya), kapan (kejadiannya), siapa (yang terlibat dalam kejadian), mengapa (terjadi), dan bagaimana (kejadiannya)
---> Yakni, apa (yang terjadi), di mana (kejadiannya), kapan (kejadiannya), siapa (yang terlibat dalam kejadian), mengapa (terjadi), dan bagaimana (kejadiannya)
6. Menulislah secara lengkap dan akurat
---> Lengkap artinya tak ada data yang kurang. Akurat artinya tak ada data yang salah.
---> Lengkap artinya tak ada data yang kurang. Akurat artinya tak ada data yang salah.
7. Jangan salah menulis kata depan, tanda baca, dan huruf besar
---> Menulis kata depan, tanda baca, dan huruf besar adalah hal sepele. Namun, penulis sering abai dengan aturan menulisnya. Padahal, besar pengaruhnya bagi pembaca.
---> Menulis kata depan, tanda baca, dan huruf besar adalah hal sepele. Namun, penulis sering abai dengan aturan menulisnya. Padahal, besar pengaruhnya bagi pembaca.
8. Menulislah secara berpola, S, P, O, dan K
---> Setidaknya pembaca tahu dengan mudah mana subjek, predikat, objek, dan keterangan. Hati-hati! Mengabaikan hal ini bisa berakibat kesalahan makna.
---> Setidaknya pembaca tahu dengan mudah mana subjek, predikat, objek, dan keterangan. Hati-hati! Mengabaikan hal ini bisa berakibat kesalahan makna.
9. Jika mengutip, jangan lupa menyertakan sumber kutipan.
---> Ketahuilah, sumber tulisan akan menambah bobot karya kita.
---> Ketahuilah, sumber tulisan akan menambah bobot karya kita.
10. Bekerjalah sesuai deadline
---> Sebuah informasi terkadang memiliki "masa hidup". Karena itu biasakanlah bekerja dengan tenggat waktu.
---> Sebuah informasi terkadang memiliki "masa hidup". Karena itu biasakanlah bekerja dengan tenggat waktu.