Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang indah. (Al Ma’arij [70]: 5)
Masalah hidup yang terus mendera terkadang menyebabkan kita bertanya-tanya, ”Sampai kapan kami harus bersabar?”
Sebagian orang memang menganggap sabar sebagai beban. Mereka tak ingin berlama-lama didera masalah karena tak sanggup lagi bersabar.
Padahal, sabar itu indah di mata Allah SWT. Dan, sebagaimana keindahan, manusia seharusnya menyukainya. Bukankah manusia sering berlama-lama berhias sekadar ingin tampil indah di mata orang lain? Lalu mengapa kita tak suka tampil indah di hadapan Allah SWT?
Keindahan sabar hanya akan dirasakan oleh orang-orang yang beriman. Karena itu, bagi seorang mukmin, sabar itu bukan sekadar masalah akhlak, tapi masalah akidah.
(Dimuat di Majalah Suara Hidayatullah edisi Juli 2013)
Masalah hidup yang terus mendera terkadang menyebabkan kita bertanya-tanya, ”Sampai kapan kami harus bersabar?”
Sebagian orang memang menganggap sabar sebagai beban. Mereka tak ingin berlama-lama didera masalah karena tak sanggup lagi bersabar.
Padahal, sabar itu indah di mata Allah SWT. Dan, sebagaimana keindahan, manusia seharusnya menyukainya. Bukankah manusia sering berlama-lama berhias sekadar ingin tampil indah di mata orang lain? Lalu mengapa kita tak suka tampil indah di hadapan Allah SWT?
Keindahan sabar hanya akan dirasakan oleh orang-orang yang beriman. Karena itu, bagi seorang mukmin, sabar itu bukan sekadar masalah akhlak, tapi masalah akidah.
(Dimuat di Majalah Suara Hidayatullah edisi Juli 2013)