Kamis, 23 Oktober 2025

Buka Munas VI Hidayatullah, Menag Berpesan Jaga Nilai Islam di Tengah Masyarakat*

Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar berpesan agar Ormas Islam Hidayatullah bisa menjaga nilai-nilai Islam di tengah masyarakat yang plural. Penegasan ini disampaikan Menang saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) VI Hidayatullah 2025 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (21/10/2025).

"Ormas Hidayatullah mencerminkan watak pemimpin umat (yang) al-khair (baik)," jelas Menag. Ia juga mengakui bahwa selama ini Hidayatullah mampu menjaga nilai-nilai Islam di tengah masyarakat yang majemuk.

Sikap yang baik sesuai dengan nilai-nilai Islam ini diperlukan untuk menjaga kesatuan bangsa dan pada akhirnya akan mendukung percepatan  pembangunan nasional.

Tema Munas Hidayatullah kali ini adalah “Sinergi Anak Bangsa Menyongsong Indonesia Emas 2045.” Munas diikuti hampir seribu peserta, berasal dari para pengurus wilayah dan daerah serta utusan dari berbagai amal usaha dan badan usaha Hidayatullah.

Menag menambahkan bahwa di era modern sekarang ini, menjadi ulama  bukanlah perkara mudah. Dakwah kini menuntut pendekatan yang cerdas, profesional, dan kontekstual.

“Kita harus tahu kapan bersikap sabar dan kapan bersikap tegas. Kita tidak boleh memaksakan pendapat di tengah masyarakat yang plural. Namun, ketika menyangkut prinsip, kita harus teguh dan konsisten,” pesan Menag.

Lebih lanjut, Nasaruddin menyoroti makna kata “Hidayatullah”. Menurutnya, Hidayatullah memiliki akar yang dalam.

"Hidayatullah berasal dari (kata) hidayah. Akar katanya ‘hudan’. Jadi Hidayatullah artinya petunjuk yang berasal dari Allah,” ujar Nasaruddin.

Menurut Menag, dalam tradisi Islam, hidayah merupakan bentuk bimbingan langsung dari Allah kepada manusia agar hidup dalam kebenaran.

Ia menekankan pentingnya memahami siapa pemberi petunjuk dalam perspektif tauhid, bahwa hanya Allah-lah sumber hidayah yang hakiki. Sedangkan manusia hanya menjadi perantara penyampai pesan kebenaran.

“Si pemberi petunjuk adalah Al Hadiy (Yang Maha Pemberi Petunjuk). Jika yang memberi petunjuk itu manusia, maka petunjuk itu disebut irsyaad,  yang memberi petunjuk disebut al mursyid,” terang Nasaruddin.

Menag kemudian memperkenalkan istilah “irsyaadul ‘ibadh” sebagai konsep lanjut dari hubungan antara manusia yang membimbing dalam kebenaran. Menurutnya, relasi antara “Hidayatullah” dan “irsyaadul ‘ibadh” menjadi jembatan konseptual dalam membangun peran umat Islam yang berfungsi sebagai penuntun moral masyarakat.

“Mursyid itu siapa, kita kenal apa yang disebut dengan irsyaadul ‘ibadh. Ada Hidayatullah, ada irsyaadul ‘ibadh,” jelasnya.

Dari pemahaman ini lahirlah generasi umat yang menjadi pembawa petunjuk di tengah masyarakat. Ia menyebut hal itu sebagai cita-cita luhur yang perlu diwujudkan oleh seluruh anggota Hidayatullah. ***

Hidayatullah Dukung Komitmen Pemerintah dalam Penguatan Pangan dan Pembangunan Berkelanjutan

JAKARTA --- Ketua Umum DPP Hidayatullah Dr Nashirul Haq mengungkapkan dukungan dan apreseasi atas komitmen Presiden Prabowo Subianto melakukan penguatan ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan. Dukungan tersebut diungkapkan Nashirul saat pembukaan Munas VI Hidayatullah di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, 21 Oktober 2025.

"Kunci Menuju Indonesia Emas Terdapat Pada Sinergi"

Musyawarah Nasional ke VI Hidayatullah memilih tema “Sinergi Anak Bangsa Menyongsong Indonesia Emas”. Tema ini, menurut Ketua Umum DPP Hidayatullah Dr. Nashirul Haq, menjadi penting karena sinergi menjadi kunci suksesnya Indonesia emas 2045.

Minggu, 12 Oktober 2025

DPP Hidayatullah Minta Pemerintah Larang Atlet Israel Datang ke Indonesia

Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah menyampaikan penolakan atas keikutsertaan atlet Israel dalam ajang olah raga internasional yang akan diselenggarakan di Indonesia. Penolakan ini disampaikan secara tegas oleh Ketua Umum DPP Hidayatullah Dr. Nashirul Haq pada Kamis (9/10/2025) di Jakarta.

Selasa, 07 Oktober 2025

Suatu Masa Ketika Umat Kristiani Diperkusi Amat Berat

Ada satu masa di mana umat Kristen mengalami persekusi amat berat. Masa itu adalah ketika Kaisar Decius --bernama lengkap Gaius Messius Quintus Decius-- memerintah Imperium Romawi pada tahun 249 hingga 251 M. 

Senin, 22 September 2025

Ketika Titus Hampir Menyerah Menghadapi Tembok Yerusalem

Titus, yang belum pernah berkunjung ke Yerusalem, merasa terkejut. Kota yang dikelilingi tembok tinggi berlapis ini ternyata mempesona. Putra Kaisar Romawi, Vespasianus, ini memandang Yerusalem dari atas Bukit Scopus (Mount Scopus) yang terletak di sebelah timur Kota Tua Yerusalem. Ia tertegun.

Jumat, 19 September 2025

Perang Balkan, Pemanasan Menuju Perang Dunia Pertama

Pada akhir abad ke 19, ketika Kekhilafahan Utsmaniyah kian lemah, muncullah gejolak di Balkan. Kala itu wilayah ini kerap disebut. “the powder keg of Europe” atau tong mesiu Eropa.