Tak sampai satu abad Babilonia menguasai Baitul Maqdis, mereka akhirnya bertekuk lutut kepada Kerajaan Persia di bawah pemerintahan Cyrus Agung --atau dalam bahasa Yunani disebut juga Koresh-- pada sekitar tahun 539 SM. Cyrus adalah anggota Dinasti Akhemeniyah, sehingga kekaisarannya juga disebut Akhemeniyah
Kekalahan Bailonia atas Persia menandai akhir dari Kekaisaran Neo-Babilonia di wilayah Mesopotamia. Saat penaklukan tesebut, Babilonia dipimpin oleh Nabonidus. Ia adalah raja yang zalim dan tidak disukai oleh rakyatnya.
Karena ketidaksukaan itulah pasukan Persia tidak menemukan kesulitan ketika akan memasuki kota Babilonia. Beberapa catatan sejarah menyebutkan penduduk Babilonia menyambut kedatangan Cyrus dan membukakan gerbang kota untuk mereka.
Dengan bertekuklututnya Babilonia kepada Persia otomatis penguasaan atas Palestina juga beralih ke Persia. Namun, tak seperti Babilonia yang membenci kaum Yahudi (Yehuda), Persia malah memberikan rasa belas kasihan. Mereka mengizinkan orang-orang Yahudi masuk ke Yerusalem dan membangun kembali kuil suci yang dulu dihancurkan pasukan Babilonia dibawah pimpinan Nebukadnezar. Pembangunan ini selesai pada tahun 516 SM, atau di masa pemerintanan Darius Agung.
Demikianlah, setelah Persia --atau sekarang Iran-- menguasai Palestina maka Yerusalem tetap menjadi kota ibadah bagi kaum Yahudi sampai tiba penyerbuan pasukan Makedonia (Yunani) di bawah Raja Aleksander Agung (Alexander the Great). Mereka berhasil mengambil alih Baitul Maqdis dari Persia pada tahun 332 SM. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar yang bermanfaat