Mengingkari Hari Pembalasan

Jika ditanyakan kepada para kafir Quraisy --dan tentu saja orang-orang kafir lainnya-- apakah yang paling mereka takutkan? Apakah kematian? Ternyata jawab mereka bukan itu!

Mereka tidak takut dengan kematian. Bahkan di zaman itu, bangsa Arab jahiliah gemar berperang atau berkelahi antar suku. Jelas mereka tak takut mati.

Lalu apa yang mereka takutkan? Tak lain dari kebangkitan setelah kematian sebagaimana kabar yang dibawa oleh Rasulullah saw. Mereka khawatir jika kebangkitan itu benar-benar nyata, maka pada hari itu mereka akan diadili oleh Tuhan. Mereka tak siap dengan pengadilan itu.

Jalan satu-satunya agar rasa takut itu hilang adalah mengingkari apa yang dibawa oleh Rasulullah saw tentang Hari Pembalasan. Hal ini difirmankan oleh Allah Ta'ala dalam al-Qur'an surat as-Saffat [37] ayat 12 hingga 23. Mari kita ikuti bunyi firman Allah Ta'ala tersebut:

Bahkan kamu menjadi heran (terhadap keingkaran kaum kafir) dan mereka menghinakan kamu.

Apabila mereka diberi pelajaran, mereka tidak mengingatnya.

Apabila mereka melihat sesuatu tanda kebesaran Allah, mereka sangat menghinakannya, dan berkata, "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata."

Mereka kemudian bertanya, "Apakah apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah serta menjadi tulang belulang, kami benar-benar akan dibangkitkan (kembali)? Apakah nenek moyang kami yang telah terdahulu (akan dibangkitkan pula)?"

Katakanlah (wahai Muhammad), "Ya, dan kalian (semua) akan terhina."

Maka sesungguhnya kebangkitan itu hanya dengan satu teriakan saja. Seketika itu mereka melihatnya dan berkata, "Alangkah celaka kami! (Kiranya) inilah hari Pembalasan itu."

Allah Ta'ala berkata kepada mereka, "Inilah hari keputusan yang dahulu kamu dustakan."

Lalu Allah Ta'ala memerintahkan kepada malaikat, "Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta teman sejawat mereka dan apa yang dahulu mereka sembah selain Allah, lalu tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka."

Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya. ***