Jumat, 11 Juni 2021

Mengenal Asal Usul Nama Palestina dan Al-Quds

Palestina adalah nama wilayah di sebelah barat daya negeri Syam, yaitu wilayah yang terletak di bagian barat Asia dan bagian pantai timur Laut Tengah. 

Wilayah ini menjadi penting karena di sinilah pertama kali munculnya peradaban pertama manusia di muka bumi. Para sejarawan meyakini bahwa kota Ariha atau Jericho adalah kota pertama yang dibangun dalam sejarah manusia. Ia telah berdiri sejak tahun 8 ribu SM. Kota ini terletak di timur laut Palestina. 

Selain itu, wilayah ini menjadi penghubung antara benua Asia, Afrika, dan Eropa. Karena itu ia kerap dijadikan tempat persinggahan. Ia juga berada di tengah negara-negara Arab, dan menjadi tempat diturunkannya para Nabi.

Bahkan, dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Majah dikatakan bahwa Baitul Maqdis atau Palestina merupakan bumi tempat berkumpul dan dihidupkannya kembali semua manusia.

Nama Palestina tidaklah diambil dari nama bangsa yang pertama mendiami wilayah ini. Bangsa yang pertama mendiami wilayah ini adalah Bangsa Arab Kan'an. Bangsa ini, menurut Mahdy Saied Rezk Kerisem dalam bukunya Sejarah dan Keutamaan Masjid Al-Aqsha dan Al-Quds, disandarkan kepada Kan'an bin Sam bin Nuh AS. Merekalah penduduk asli tanah Palestina. Mereka telah mendiami tanah Palestina sejak 10 ribu tahun SM. Mereka juga mendiami wilayah Syam lainnya seperti Suriah, Lebanon, dan Yordania.

Nama Palestina, menurut Mahdy, dinisbatkan kepada kabilah Falasthu yang merupakan cabang dari bangsa Kan'an. Kabilah tersebut menempati wilayah barat Palestina di tepi laut. Mereka ahli berdagang sehingga kehidupan mereka lebih maju. Karena itulah nama Palestina dinisbatkan kepada mereka.

Namun, menurut Dr Muhsin Muhammad Shaleh dalam bukunya Palestina, Sejarah, Perkembangan, dan Konspirasi, nama Palestina diambil dari salah satu bangsa pelaut yang datang ke wilayah itu pada sekitar abad ke-12 SM. Mereka datang dari daerah barat Asia kecil dan wilayah Laut Ijah. Mereka tinggal di wilayah pesisir dan cepat berasimilasi dengan bangsa Kan'an yang telah lebih dulu mendiami wilayah ini. Tak ada peninggalan-peninggalan Bangsa Palestina yang berarti kecuali nama ini.

Pada sekitar tahun 7.500 SM, satu kabilah (suku) Bangsa Kan'an, yakni kabilah Yebus, pergi ke wilayah selatan Palestina dan membangun sebuah kota di sana. Wilayah tempat mereka menetap ini kemudian mereka namakan Yebus, sesuai dengan nama pendiri kabilah ini.

Pada suatu masa, menurut Mahdy Saied Rezk Kerisem, ketika kabilah Yebus diperintah oleh Raja Salim al-Yabusi, ia mengganti nama Yebus menjadi Ursaalim atau Ursaaliim atau Ursyaaliim yang berarti Kota Salim atau Kota Selamat. Sebutan ini merupakan bahasa Arab Kan'an, bukan Bahasa Ibrani Yahudi. Namun, bangsa Yahudi mengubahnya menjadi Yerusalem.

Raja Salim juga membangun sebuah kastil yang diberi nama Kastil Yebus. Letaknya kira-kira di sebelah tenggara Masjid al Aqsha. Kastil tersebut masih ada hingga sekarang, namun berada dalam penguasaan orang-orang Yahudi. Mereka menamainya Kastil Zionis.

Ada juga sejarawan yang beranggapan nama Yerusalem diambil dari nama dewa yang disembah masyarakat Kan'an ketika itu. Para sejarawan memperkirakan penamaan Yerusalem ini terjadi sekitar tahun 2 ribu SM. 

Pada masa Nabi Ibrahim AS, Palestina diperintah oleh seorang raja bernama Malki Shadiq (Melkisedek). Ia adalah raja yang beriman kepada Allah Ta'ala. Dialah yang menamai al-Quds untuk Kota Yerusalem sekitar tahun 2000 SM.

Bukti tentang ini pernah diungkap oleh sejarawan Yunani bernama Herodotus yang pernah mengunjungi Palestina pada tahun 450 SM. Ia menyebut dalam laporannya bahwa di sana sudah ada sebuah kota bernama Qaddis. 

Sejarawan Perancis, Salomon Munk, dalam bukunya Palestine, menyebutkan bahwa nama yang disebutkan Herodotus ini tak lain adalah al-Quds (Quddus) yang dalam dialek Yunani berubah menjadi Qaddis.

Jadi, nama al-Quds telah ada sejak lama, bahkan sebelum lahirnya kaum Bani Israil. Nama ini dimunculkan oleh Bangsa Kan'an yang pada masa itu menganut ajaran Ibrahim AS.

Namun, tidak selamanya Bangsa Kan'an memeluk agama tauhid. Pada masa yang lain, mereka juga pernah menganut ajaran paganisme dan kesyirikan. Semua ini tergantung keberadaan para Nabi di sana.

Saat ini Kota al Quds terletak sejauh 60 km dari laut Mediterania, dan 35 km dari Laut Mati, serta 88 km dari kota Amman, ibukota Yordania. Kota ini merupakan bagian dari wilayah Tepi Barat. Luasnya sekitar 125 km2.

Wilayah Palestina sendiri pernah diberi nama Yudea. Ini terjadi setelah Nabi Musa AS membawa Bani Israil memasuki Palestina. Nama Yudea dinisbatkan kepada salah seorang putra Nabi Ya'qub, Yehuda, yang kemudian menjadi sebuah bangsa bernama Yahudi. 

Namun, setelah Kaisar Romawi, Hadrianus, berhasil memadamkan pemberontakan Yahudi pada tahun 135 M, Provinsi Yudea dan Provinsi Syria digabung menjadi satu dan diberi nama baru, yakni Syria Palaestina. 

Pada awalnya, wilayah Palestina tidak memiliki batas-batas yang kongkret. Pada suatu masa ia menyempit, pada masa yang lain ia meluas. Hanya saja, kita bisa sepakati bahwa wilayah Palestina yang dimaksud ini adalah wilayah yang terletak antara Laut Tengah, Laut Mati, dan Sungai Jordan. Sungai Yordan sendiri bermuara ke Laut Mati, dan keduanya berada di Lembah Yordan. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar yang bermanfaat