Kamis, 12 November 2020

Taman di Atas Balkon

Biasanya, taman ada di pekarangan. Tapi taman yang satu ini justru ada di atas balkon, tepatnya di lantai dua rumah tipe 70, di Kampung Beji, Depok, Jawa Barat.

Taman balkon ini tidak luas. Hanya sekitar 3 x 7 meter persegi. Di bagian depan, ada pagar pembatas, memisahkan bagian balkon dengan bagian depan rumah yang terbuka luas. Tinggi pagar itu hanya 1 meter saja. 

Di dekat pagar pembatas ini ada beragam tanaman di dalam pot yang disusun rapi, memanjang satu baris, sejajar dengan pagar. Ada bunga matahari yang baru selesai mekar, daun puring berwarna kekuningan, juga bunga knop berwarna merah jambu.

Di bagian kanan balkon, ada tanaman sayur mayur. Semua juga ditaman di dalam pot. Ada paprika, okra, seladri, pandan, dan ciplukan. 

Paprika sudah mulai berbuah, namun masih kecil. Warnanya masih hijau. Kelak, jika sudah matang, warnanya akan berubah menjadi merah. 

Okra juga sudah berbuah. Bentuk buahnya memanjang, berwarna hijau. Sedang daunnya tidak bercabang. Tingginya setengah meter. 

Di bagian kiri balkon ada tanaman kangkung, sawi, dan bayam. Ketiga jenis sayuran ini ditanam di dalam beberapa botol mineral, dan disusun rapi di rak piring yang sudah tak terpakai lagi. Mulai dari bagian bawah rak hingga bagian atas penuh dengan sayuran hijau. Terasa segar dan enak dipandang mata

Di bagian belakang balkon, ada dua ember besar berisi ikan lele. Usianya sudah hampir dua bulan, cukup besar jika mau dipanen. 

Di tepi ember, ada tanaman kangkung yang ditaruh di dalam  botol air meneral. Dasar botol diberi lobang-lobang kecil dan dibiarkan menyentuh air. Kangkung tersebut tumbuh subur. Sebagian ujungnya sudah mulai menjuntai menyentuh permukaan air.

Lantai balkon terbuat dari keramik kasar berwarna hitam. Lantai tersebut selalu bersih karena setiap hari disapu dan dipel. Sedang bagian atas dibiarkan terbuka. Air hujan bisa langsung jatuh ke lantai tersebut, menyirami tetanaman yang ada di sana.

Inilah taman mini murah meriah. Inspirasi kerap muncul ketika kita duduk-duduk di sana, terutama pada malam hari. ***


Catatan:
Ini sekadar contoh artikel deskripsi. Seorang jurnalis harus mampu membuat deskripsi suasana di mana ia sedang berada hingga pembaca merasa sedang ikut bersama sang penulis di tempat itu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar yang bermanfaat