Kamis, 12 Juli 2018

Lebih dari Sekadar Menulis

Pada prinsipnya, menulis adalah upaya mentransfer informasi dari seseorang kepada orang lain lewat tulisan. 

Karena itu, secara umum, keberhasilan sebuah tulisan terletak pada mengerti atau tidaknya orang lain atas informasi yang kita sampaikan tersebut.

Agar orang lain bisa mengerti maka si penulis disarankan menulis sesuai tata bahasa dan ejaan yang disempurnakan. 

Penggunaan huruf besar, penempatan tanda baca, pemakaian imbuhan dan kata depan, kejelasanan pola subjek, predikat, objek, atau keterangan, adalah segelintir hal yang kerap diabaikan para penulis. Akibatnya, pembaca tak mengerti atau salah memahami informasi yang kita sampaikan. 

Tak mudah, memang, merumuskan pola yang baku dalam berbahasa Indonesia. Bahkan, penerapan tata bahasa yang benar dan penggunaan ejaan yang disempurnakan, tidak lantas membuat kalimat menjadi efektif. Seringkali kita menemukan kalimat yang ambigu meskipun benar secara tata bahasa.

Lalu bagaimana solusinya? Tak perlu pusing. Kembalikan pada tujuan menulis sebagaimana disebutkan di awal tulisan ini. Jika tujuan sudah tercapai, maka beres sudah! 

Namun, di era “hujan artikel” seperti sekarang ini, memahamkan informasi saja tak cukup. Sebab, pembaca punya banyak pilihan informasi yang bisa ia dapatkan. Persaingan untuk menarik hati pembaca semakin ketat.

Karena itu, kita perlu lebih dari sekadar menyampaikan informasi. Kita perlu memikat hati pembaca agar mau melahap tulisan kita dari awal hingga huruf terakhir. Bahkan tak sekadar itu, kita juga perlu membuat pembaca bereaksi sesuai dengan pesan yang ingin kita sampaikan. 

Bagaimana caranya?

Kita dituntut untuk tidak sekadar "menulis benar" tapi juga "menulis menarik". Nah, agar tulisan kita menarik, maka kita tak sekadar perlu menguasai tata bahasa dan ejaan yang disempurnakan, tapi juga hal lain. Apa itu?

Pertama, kemampuan kita menyajikan informasi yang detil dan berbobot.

Kedua, kemampuan kita berkreasi dalam berbahasa. Misalnya, pemilihan diksi yang menarik atau penyusunan kata dan kalimat yang khas.

Ketiga, kreativitas dalam membangun gagasan, membuat alur cerita, atau menentukan sudut pandang tulisan.

Selamat mencoba!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar yang bermanfaat