Senin, 29 Agustus 2016

"Bisa Bangun Masjid Saja Belum Cukup"

Masyarakat Muslim, kata Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr KH TGH Muhammad Zainul Majdi MA, seringkali hanya bisa membangun masjid. Namun, setelah masjid berdiri, tugas dianggap selesai.

Akibatnya, jelas Zainul saat berbincang-bincang dengan Hidayatullah.com usai shalat Subuh di pesantren Hidayatullah, Mataram, NTB Jumat (19/8), masjid banyak yang kosong.

Seharusnya tugas seorang Muslim tak berhenti setelah masjid berdiri. "Meskipun Allah telah janjikan siapapun yang membangun masjid, Allah akan bangunkan rumah di surga, bukan berarti tugas kita langsung selesai," kata gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang ini. 

Setelah membangun masjid, tugas berikutnya adalah memakmurkannya. "Jangan sampai kaki orang yang membangun masjid sendiri tidak pernah menginjak lantai masjid," kata Zainul. Setelah itu, ajak orang lain untuk ikut memakmurkan masjid.

Zainul merasa khawatir hal seperti itu terjadi juga di Lombok, daerah yang ia pimpin. Apalagi, Lombok dikenal sebagai Pulau Seribu Masjid. 

Saat ini telah ada sekitar 5 ribu masjid di Lombok. Zainul mengakui, masyarakat Lombok amat pemurah jika diajak membangun masjid.

Karena itu, pria yang menjabat gubernur selama 2 periode sejak 2008 ini memiliki kiat agar masyarakat mau memakmurkan masjid.

"Kita bisa melakukan dua cara, yaitu lewat struktural atau kultural. Tapi saya lebih memilih lewat kultural," kata Zainul.

Pendekatan struktural dilakukan dengan cara perintah, sedang pendekatan kultural dilakukan dengan keteladanan.

Masyarakat, kata Zainul lagi, tentu tak suka diperintah. Masyarakat baru mau mengikuti ajakan bila diberi contoh. Masyarakat perlu keteladanan.

Karena itu Zainul memberi instruksi kepada para pemimpin di wilayahnya, mulai dari RT hingga kabupaten/kotamadya, agar memberi contoh yang baik bagaimana shalat tepat waktu di masjid.

"Mereka harus lebih dulu datang ke Masjid, shalat berjamaah, bahkan menjadi imam di tempat masing-masing," kata Zainul.

Jika pemimpinnya sudah dekat dengan masjid, insya Allah masyarakat yang dipimpinnya pun ikut dekat dengan masjid. *

(Dipublikasikan oleh Hidayatullah.com pada 20 Agustus 2016)