Jumat, 09 Januari 2015

Pimpinan Umum Hidayatullah: Jangan Sampai Tawaran Menjadi Tawanan

Salah satu cobaan seorang pejuang adalah berbagai tawaran dunia yang menggiurkan. Tawaran-tawaran ini kerap menjadikan seorang pejuang Islam menjadi kendur dalam berjuang. Bahkan, boleh jadi mereka berhenti berjuang.

Fenomena ini diingatkan kembali oleh Pimpinan Umum Hidayatullah Ust Abdurrahman Muhammad dalam Rapat Koordinasi Nasionall Hidayatullah di Batu, Malang, Jawa Timur pada 9 Januari 2015.

"Jangan sampai tawaran menjadi tawanan," kata Abdurrahman di hadapan seluruh pengurus inti pimpinan wilayah Hidayatullah se Indonesia dan pimpinan pusat Hidayatullah.

Bahkan mereka yang tergiur dengan tawaran ini bisa dicitrakan buruk di depan umat oleh musuh-musuh Islam. Jika sudah begitu, mereka sudah tak bisa apa-apa lagi. Mereka sudah ditawan.

Lebih lanjut Abdurrahman mengajak seluruh kader Hidayatullah untuk terus melangkah meniti jalan dakwah. "Kita tak boleh berhenti sejenak pun dalam mengayunkan langkah mewujudkan visi perjuangan ini," jelasnya.

Hidayatullah memiliki visi membangun peradaban Islam sebagaimana dulu Rasulullah SAW membangun peradaban di Madinah.  Mewujudkan visi ini, kata Abdurrahman, tidak mudah. Akan banyak sekali jebakan yang dibuat oleh musuh.

Musuh telah menjebak umat Islam sehingga gemar membesar-besarkan perbedaan yang tak perlu. Musuh juga telah membuat jebakan sehingga para pejuang gemar membuat alasan-alasan jika diajak berjuang.

Karena itulah Abdurrahman mengajak seluruh kader Hidayatullah untuk senantiasa berhati-hati dan bersabar dalam perjuangan.

Rapat koordinasi nasional Hidayatullah tahun 2015 dibuka hari ini, Jumat 9 Januari 2015, di Pusdiklat Hidayatullah, Batu, Malang, Jawa Timur. Pembukaan dilakukan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Hidayatullah, Ust Dr Abdul Mannan.

Dalam acara tersebut dibacakan juga keputusan majelis syuro yang sebelumnya telah menggelar rapat di Batam, Kepulauan Riau, mengenai kehidupan bernegara, kekhilafahan, dan demokrasi.