Rasulullah SAW bersabda, “Tidak (sempurna) keimanan salah seorang dari kalian sebelum aku lebih ia cintai dibanding orangtuanya, anaknya, dan seluruh umat manusia.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Perkataan Rasulullah SAW ini tentu harus dibaca dengan kaca mata iman. Jika tidak, yang muncul sekadar pengakuan lisan saja. Padahal, cinta itu tak sekadar ucapan, juga harus dibuktikan.
Lalu, pernahkah kita membuktikan kecintaan kita kepada Sang Kekasih Allah itu dalam amal perbuatan? Pernahkah SAW kita begitu ingin berkorban hingga rela melakukan apa saja yang Rasulullah perintahkan demi bisa berjumpa dengannya di surga kelak?
Jika belum, maka pantaslah bila nikmatnya mencintai Rasulullah SAW itu belum pula kita rasakan. Wallahu a'lam.