Kamis, 06 Mei 2021

Menjemput Lailatul Qadar

Ramadhan 1442 akan segera berakhir. Sisa hari hanya dalam hitungan jari. Tak lama lagi, kita akan berpisah dengan bulan yang penuh rahmat dan ampunan ini. 


Di sisi lain, wabah covid belum juga reda. Khabar kematian masih berseliweran di sekitar kita. Orang-orang dekat kita satu per satu pergi meninggalkan kita. Begitu juga para guru, ustadz, dan tokoh yang kita hormati, seorang demi seorang pamit menghadap Sang Penciptanya. Dan kelak, cepat atau lambat, masa itu akan mendatangi kita juga.  

Hanya saja, jika boleh memilih, maka kita berharap masa itu jangan datang di saat kita belum menuntaskan ibadah Ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi ini. Terlebih di sepuluh hari terakhir Ramadhan, di mana di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yakni malam ketika al-Qur'an al-Karim diturunkan.

Tentang satu malam ini, Allah Ta'ala berfirman:  

اِنَّاۤ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
وَمَاۤ اَدْرٰٮكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ۗ 
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍ ۗ 

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan (qadar). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari pada seribu bulan. (Al-Qadr [97]: 1-3)

Malam kemuliaan ini berada di antara 10 malam terakhir Ramadhan, utamanya di malam-malam ganjil. Aisyah RA menuturkan bahwa Rasulullah SAW selalu beritiqaf (berdiam di masjid) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Beliau bersabda, "Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil)  pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan" (Bukhari dan Muslim).

Setiap kali masuk pada 10 malam terakhir, menurut Aisyah RA sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW selalu mengencangkan kainnya (atau menjauhi isteri-isterinya) untuk menghidupkan malam-malamnya, serta membangunkan keluarganya.

Lantas, apa yang beliau lakukan pada malam-malam tersebut? Beliau berkata, "Barangsiapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (Riwayat Bukhari dan Muslim).

Selain itu, disunahkan memperbanyak doa pada malam-malam tersebut. Tentang ini, Aisyah RA pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah SAW! Apa pendapatmu jika aku tahu kapan malam Lailatul Qadar (terjadi), apa yang harus aku ucapkan?"

Beliau menjawab, "Ucapkanlah Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul afwa fa'fu anna (Ya Allah. Engkau Maha Pengampun dan mencintai orang yang meminta ampunan, maka ampunilah aku)." (Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Pada malam Lailatul Qadar, para malaikat akan turun, termasuk Malaikat Jibril. Ini difirmankan oleh Allah Ta'ala dalam al-Qur'an surat al-Qadar [97] ayat 4:

تَنَزَّلُ الْمَلٰٓئِكَةُ وَا لرُّوْحُ فِيْهَا بِاِ ذْنِ رَبِّهِمْ ۚ مِّنْ كُلِّ اَمْرٍ ۛ 

Pada malam itu turun para malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.

Turunnya para malaikat ini pertanda banyaknya barokah yang akan diberikan kepada manusia yang menjalankan ketaatan kepada Allah Ta'ala pada malam itu, sebagaimana malaikat kerap kali turun manakala ada manusia yang membacakan al-Qur'an, berkumpul dalam majelis zikir, atau meletakkan sayapnya kepada para penuntut ilmu. 

Adapun turunnya Malaikat Jibril yang disebut Ar Ruuh pada ayat tersebut menunjukkan bahwa malam Lailatul Qadar memang benar-benar spesial. Pada malam itu banyak manusia yang akan selamat dari hukuman dan siksa karena mereka melakukan ketaatan pada Allah Ta'ala

Ini semua adalah keutamaan malam Lailatul Qadar sebagaimana disebutkan oleh Allah Ta'ala dalam ayat terakhir (ayat 5) surat al-Qadar [97]:

سَلٰمٌ  ۛ هِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.

Marilah kita tuntaskan hari-hari terakhir Ramadhan tahun ini dengan banyak menegakkan shalat, membaca al-Qur'an, dan memohon ampunan dengan sepenuh hati kepada Allah Ta'ala. Sebab, kita tak tahu apakah tahun depan kita masih akan berjumpa kembali dengan Ramadhan seperti tahun ini atau tidak.

Kita berharap, setelah Ramadhan berlalu, dosa-dosa kita yang telah lalu akan diampuni oleh Allah Ta'ala, dan amal-amal sholeh kita akan diterima oleh Allah Ta'ala.  ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar yang bermanfaat