Laman

Kamis, 23 Oktober 2025

Hidayatullah Dukung Komitmen Pemerintah dalam Penguatan Pangan dan Pembangunan Berkelanjutan

JAKARTA --- Ketua Umum DPP Hidayatullah Dr Nashirul Haq mengungkapkan dukungan dan apreseasi atas komitmen Presiden Prabowo Subianto melakukan penguatan ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan. Dukungan tersebut diungkapkan Nashirul saat pembukaan Munas VI Hidayatullah di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, 21 Oktober 2025.


Upaya penguatan tersebut tercermin dari berbagai kebijakan pemerintah dalam memastikan ketersediaan pangan yang cukup. Salah satu wujudnya adalah diterbitkannya Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2025 tentang pengadaan dan pengelolaan beras dalam negeri, penyaluran cadangan beras pemerintah, serta kebijakan kenaikan harga gabah.

Ini semua, kata Nashirul lagi, akan berdampak positif langsung kepada para petani dan masyarakat sehingga pada akhirnya akan membantu stabilitas ekonomi dan sosial.

Selain itu, Hidayatullah juga menyatakan dukungan atas sejumlah kebijakan pemerintah yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, pemerataan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.

Begitu pula kebijakan untuk penguatan pertahanan dan kedaulatan negara, pemberantasan korupsi dan tata kelola pemerintahan yang bersih, serta perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat.

"Hidayatullah mendukung penuh seluruh kebijakan tersebut dan siap mengambil peran yang relevan serta berkolaborasi dengan berbagai elemen bangsa demi kemajuan Indonesia tercinta," ungkap Nashirul.

Pada saat yang sama, Hidayatullah juga bersedia memberikan kontribusi pemikiran, sekaligus menyampaikan kritik yang objektif dan konstruktif kepada pemerintah sebagai wujud tanggung jawab moral dan kebangsaan. Sikap ini, kata Nashirul, lahir dari komitmen untuk terus menjaga amanah demi kemaslahatan umat dan kemajuan bangsa, agar setiap kebijakan dan langkah pembangunan tetap berada pada rel nilai, keadilan, dan keberpihakan kepada rakyat. 

Dengan kontribusi gagasan dan kritik yang membangun, Hidayatullah berharap dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam menghadirkan Indonesia yang lebih beradab, berkeadilan, dan bermartabat.

Dalam kesempatan itu Nashirul menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Menteri Agama Republik Indonesia atas kehadiran dan kesediaannya meresmikan pembukaan Musyawarah Nasional VI Hidayatullah. 

"Kehadiran Bapak Menteri Agama menjadi kehormatan besar sekaligus bukti nyata dukungan pemerintah terhadap kiprah ormas Islam dalam membangun bangsa," ujar Nashirul.

Fokus terpenting dari Munas Hidayatullah ini adalah melakukan konsolidasi nasional dalam rangka memperkuat visi dan misi organisasi melalui penetapan arah kebijakan strategis lima tahun ke depan. 

Di usia 52 tahun, jaringan organisasi Hidayatullah telah hadir di 38 Provinsi dan 428 Kabupaten/Kota, sekitar 600 jaringan pondok pesantren, sekolah dan madrasah, serta beragam program di bidang pendidikan, dakwah, sosial, dan pemberdayaan ekonomi. Hidayatullah akan terus berperan aktif memberikan kontribusi nyata bagi agama, umat, dan bangsa. 

Peran tersebut akan semakin meningkat melalui sinergi dan kolaborasi antara Hidayatullah dengan pemerintah, masyarakat serta berbagai elemen umat dan bangsa. "Munas ini kita jadikan momen menguatkan komitmen bersama, yakni menguatkan basis pendidikan untuk melahirkan generasi unggul, yaitu generasi yang kuat imannya, mulia akhlaknya, luas ilmunya, serta produktif beramal dan berkarya," kata Nashirul.

Sinargi dan kolaborasi tersebut juga akan menguatkan basis dakwah untuk mencerahkan dan membimbing masyarakat agar menjalani kehidupan berlandaskan tuntunan agama, meraih kebahagiaan dan kedamaian, penuh persaudaraan dan berperadaban mulia. 

Selain itu juga menggerakkan dan membangun kemandirian ekonomi umat, dengan mengembangkan potensi kewirausahaan, koperasi, ekonomi produktif berlandaskan prinsip syariah, serta menguatkan persatuan dan kesatuan. 

Bangsa Indonesia adalah bangsa besar yang memiliki kekayaan alam, jumlah penduduk, dan letak geografis yang strategis menjadikan negeri ini penuh potensi. Namun potensi itu tidak akan berarti bila tercerai-berai. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar yang bermanfaat