Laman

Sabtu, 20 Agustus 2022

Kopi Pastel

Saya penyuka kopi, apalagi bila ditemani pastel. Klop!

Selepas melancong ke berbagai tempat, menggali informasi dari orang-orang kecil tapi hebat, lalu duduk kembali di meja kerja, maka kopi dan pastel adalah teman setia.


"Jelajahilah bumi, lalu perhatikanlah..." Begitu Allah Ta'ala berfirman dalam al-Qur'an. Bahkan, kalimat itu diulang beberapa kali. 

Seorang jurnalis sejatinya telah menyambut seruan ini. Sebab, ia sadar betul bahwa ruang kerjanya bukan sekadar bilik ber-AC berukuran empat kali empat, tapi hamparan bumi tak bersekat. 

Seorang jurnalis tak mungkin menghabiskan seluruh waktunya di belakang meja meskipun ditemani oleh kopi dan pastel. Ia harus menjelajah, karena tak mungkin ia melakukan copy paste karya orang lain dan mengakui bahwa itu karyanya. 

Seorang jurnalis harus mendengar suara hati narasumbernya, bukan sekadar suara mulut. Suara hati akan terpancar dari raut muka, intonasi suara, gerak tubuh, bahkan derai air mata sang narasumber. 

Manalah mungkin itu semua ia dapatkan bila ia lebih banyak menghabiskan waktu di belakang meja, lalu meng-copy paste karya-karya yang ada.

Katakan yes pada kopi pastel, tapi no kepada copy paste. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar yang bermanfaat