Laman

Jumat, 25 Februari 2022

Kita Tak Bisa Memastikan Kapan Hujan Akan Turun

Pernahkah Anda membatalkan rencana pergi ke luar rumah gara-gara melihat awan hitam menggantung di langit? Anda pikir, tak lama lagi  hujan deras akan turun. 

Namun, setelah Anda tunggu, rupanya hujan tak turun-turun. Anda mulai ragu, pergi atau tidak ya? Apalagi suasana yang tadi agak gelap, perlahan-lahan mulai terang. Akhirnya, Anda menduga hujan tak akan turun.

Lalu, Anda memutuskan pergi ke luar rumah. Namun, baru beberapa menit Anda berpergian, hujan tiba-tiba turun. Anda kebasahan! Pernahkah Anda mengalami hal seperti itu?

Mungkin teman Anda, setelah mendengar cerita pengalaman Anda ini, akan berseloroh. "Makanya, lihat ramalan cuaca kalau mau berpergian!"

Pertanyaannya, apakah ramalan cuaca itu selalu tepat? tentu, jawabnya tidak. Kadang tepat, kadang meleset. Namanya juga ramalan atau prakiraan. 

Mari kita tadabburi sabda Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam (SAW) yang tertulis dalam Shahih al-Bukhari. "... Tidak ada seorang pun yang tahu kapan hujan turun kecuali hanya Allah..."


Jadi, tentang hujan, manusia hanya bisa menebak. Tak bisa memastikan. Mengapa demikian? Sebab, menurut Dr Zaghlul an-Najjar dalam bukunya Pembuktian Sains dalam Sunnah, hujan tidak sekadar dipengaruhi oleh satu faktor alam saja, melainkan ada banyak faktor. 

Faktor-faktor yang mempengaruhi hujan tidak dapat dikontrol oleh manusia. Di antara faktor-faktor tersebut adalah tiupan angin, penguapan air, pengumpulan uap air, pemindahan uap air oleh angin, bergeraknya awan yang berisi uap air, terbentangnya awan hujan di langit, atau menggumpalnya awan hujan di atas lapisan gas bumi.  

Belum lagi soal hembusan angin yang menggerakkan awan yang berisi tetesan lembut uap air yang sangat kecil, tak bisa dipastikan akan melaju dengan kecepatan berapa? Di mana pula ia akan berhenti? 

Tetesan lembut uap air ini selanjutnya bercampur dengan unsur-unsur udara yang sangat lengket. Namun, ia tidak dapat jatuh kecuali jika proses pencampuran sudah sangat sempurna dengan semakin bertambahnya uap air atau pencampuran awan dengan partikel debu yang diterbangkan angin di atas permukaan bumi. 

Lebih rumit lagi jika kita menyibak sejumlah reaksi alamiah dan kimia di alam yang ikut menentukan hujan. Ini semua jelas proses yang tidak sederhana. Tak mungkin manusia bisa mengetahui atau mengontrol semua proses tersebut. Hanya Allah Ta'ala saja yang mampu melakukannya.

Jangan lupa! Hujan adalah rezeki dari Allah Ta'ala. Rezeki tiada yang bisa memberikan selain Allah Ta'ala. Begitu juga bila hujan adalah azab, tiada yang bisa menurunkan azab kecuali hanya Allah Ta'ala.

Jadi, sungguh benar apa yang disabdakan Rasulullah SAW di atas. Wallahu a'lam. ***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar yang bermanfaat